Market

Persaingan Bisnis di Balik Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Zionis Israel

Gerakan boikot produk yang berafiliasi dengan zionis Israel, terus bergema di Indonesia. Hati-hati penumpang gelap yang menunggangi isu ini. Termasuk persaingan bisnis yang tak sehat. 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Ikhsan Abdullah mengaku menjadi korban pelintiran informasi, terkait Fatwa MUI nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina.

Saat menjelaskan, dirinya mengaku tidak sekalipun menyebut merek produk. Namun dipelintir seolah-olah MUI menyerukan kepada masyarakat untuk memboikot produk dari merek tertentu.

“Itu pasti editing itu, potongan-potongan saja. Saya juga sudah klarifikasi melalui media,” tegas Ikhsan, dikutip Sabtu (18/11/2023).

Dalam video pendek yang beredar di media sosial (medsos), disebutkan bahwa dalam wawancara bersama awak media pada Rabu (15/11/2023), Wasekjen MUI itu, mengajak masyarakat untuk melakukan boikot terhadap Aqua.

Video itu, memperlihatkan, seolah-olah Aqua mendukung aneksasi Israel ke Palestina, dan telah menyumbang dana bagi agresi militer di sana.

Padahal, Aqua merupakan produk asli Indonesia yang tidak punya hubungan atau kaitan dengan aktivitas Israel di Palestina.

Wasekjen MUI bidang Hukum dan HAM itu, merasa namanya dicatut dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Mereka sengaja memanfaatkan kemelut di Gaza demi kepentingan bisnisnya.

“Enggak ada saya menyebutkan merek. Kami sama sekali nggak nyebut merek. Kami hanya menyebut produk yang terafiliasi dengan zionis Israel. Nah, tentang produknya yang mana kami sama sekali tidak menyebutkan. Kami sama sekali tidak dalam posisi menyebut,” katanya.

Pihak MUI sudah mengeluarkan Fatwa MUI nomor 83 Tahun 2023 yang berkelindan dengan gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS).

Adanya pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menunggangi isu BDS di Indonesia ini, dirasakan Ekonom Mumtaz Foundation, Nurizal Ismail.

Dia menjelaskan, bukan tidak mungkin ada ‘penumpang gelap’ yang sengaja memanfaatkan konflik ini untuk menjatuhkan perusahaan lain.

“Masyarakat sebaiknya berhati-hati juga terhadap adanya pihak-pihak tertentu yang hanya memanfaatkan konflik Gaza ini untuk tujuan persaingan usaha semata,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button