Market

Situasi Memanas, Polisi Malaysia Turun ke Jalan Antisipasi Kericuhan

Situasi di Malaysia sedang dalam tensi yang tinggi setelah terjadinya kebuntuan Pemilu. Akibatnya pihak kepolisian melakukan penjagaan ketat di wilayah-wilayah strategis untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan.

Tensi politik di Malaysia tengah memanas setelah Pemilu yang mereka selenggarakan tak mampu menghasilkan perdana menteri (PM) baru.

“Pendirian pos ini merupakan bagian dari upaya untuk mencegah kejahatan … untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat,” kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Acryl Sani Abdullah Sani mengutip dari Malay Mail, Rabu (23/11/2022).

Kepolisian juga meminta semua masyarakat dan semua pihak untuk mematuhi segala aturan yang berlaku saat ini.

“Masyarakat diminta untuk bekerja sama dalam mematuhi instruksi yang diberikan di setiap pos pemeriksaan,” tambahnya lagi.

Selain itu, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah kabarnya akan menggelar pertemuan darurat dengan sembilan sultan penguasa di negara tersebut. Rencananya pertemuan ini akan raja gelar pada Kamis (24/11).

Pertemuan Raja dengan sembilan sultan berkuasa ini untuk membahas soal situsi politik saat ini.

“Bahwa Yang Mulia akan meminta pendapat para penguasa tentang kebuntuan dalam pembentukan pemerintahan federal,” tulis media Malaysia, The Star, mengutip pengumuman istana melalui media sosial Facebook.

“Sumber Istana mengatakan pertemuan khusus itu akan sangat penting,” tambah media itu lagi.

“Yang Dipertuan Agong (Raja) telah mencoba membentuk pemerintahan persatuan yang terdiri dari Pakatan Harapan dan Perikatan Nasional, tetapi sejauh ini gagal,” tulisnya.

Sebagai informasi, Pemilu di Malaysia beberapa waktu lalu tidak menghasilkan keputusan mutlak. Sebab tidak ada satu pun kandidat utama PM yakni Anwar Ibrahin dan Muhyiddin Yasin yang memenangkan suara mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

Koalisi Barisan Nasional selaku petahana mengambil sikap untuk tidak memilih satu dari dua kandidat yang ada. Keputusan ini mereka lakukan untuk mencegah Anwar dan Muhyiddin mencapai suara mayoritas.

Dengan kondisi ini membuat Raja Malaysia memegang peranan penting. Raja sendiri memiliki kewenangan untuk memilih siapa pun untuk bisa memimpin sebagai mayoritas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button