News

Polisi Janji, Seminggu ke Depan Kasus Tewasnya Keluarga Kalideres Beres

polisi-janji,-seminggu-ke-depan-kasus-tewasnya-keluarga-kalideres-beres

Polda Metro Jaya segera merampungkan penyidikan kasus satu keluarga yang tewas mengering di dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat.

Setelah serangkaian penyidikan panjang dan bolak-balik melakukan olah TKP, penyidik Polda Metro makin mengerucutkan penyebab kematian satu empat orang satu keluarga ke dugaan aliran sesat.

“Mudah-mudahan pekan depan kita akan sampaikan rilis akhir dari pada penyelidikan kami tentang ditemukanya 4 mayat atau pun jenazah di Kalideres,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangannya, Kamis (1/12/2022).

Hengki menuturkan, tim penyidik sudah menemukan keidentikan keterangan yang diperoleh dari saksi saat pemeriksaan dengan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

“Secara deduktif dan induktif ada keidentikan dimana hasil sementara dari penyelidikan kami khususnya terhadap pemeriksaan orang orang terdekat korban,” jelasnya menutup pembicaraan.

Temuan terbaru dari hasil oleh TKP pada Selasa (29/11/2022) malam, polisi menemukan buku ajaran-ajaran kepercayaan tertentu, serta kain bertuliskan mantra. Ada juga temuan kemenyan di sekitar tubuh korban.

Penemuan tewasnya satu keluarga itu berawal ketika ketua RT setempat mencium bau busuk dari dalam rumah korban pada Kamis (11/10/2022) sekitar pukul 18.00 WIB.

Ketua RT langsung melapor ke Polsek Kalideres terkait temuan bau busuk itu. Bersama polisi, ketua RT akhirnya mendobrak masuk ke dalam rumah tersebut.

Ketika pintu utama dibuka, petugas mendapati empat mayat di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah, dan ruang belakang.

Polisi langsung melakukan pemeriksaan di sekitar lokasi. Setelah itu, keempat korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati (Jakarta Timur) untuk proses autopsi.

Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal penyidik terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.

Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.

Dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.

Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.

Pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus tersebut juga mengungkapkan fakta bahwa ada anggota keluarga tersebut yang telah meninggal sejak Mei 2022, namun tidak dilaporkan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button