Market

Promosikan Wisata Durian Lokal dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar Festival Tahunan


Kalau beras langka karena panen mundur, beda dengan durian. Begitu berlimpah sehingga banyak pedagang dadakan muncul di jalanan. Ternyata, tanaman durian tumbuh subur di berbagai wilayah.

Mungkin tak banyak yang tahu, Pemkot Semarang, Jawa Tengah punya dua wilayah yang menjadi sentra durian. Yakni, Kecamatan Gunungpati dan Mijen coba-coba mengembangkan wisata perkebunan durian verjenis lokal.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berharap, keinginan menjadikan dua kecamatn itu menjadi ikon wisata durian, bisa terlaksana. Salah satu upaya promosinya dengan menggelar Festival Durian di Kecamatan Gunungpati.

Perhelatan ini, rutin digelar setiap tahun. Seluruh petani dan pedagang durian di Gunungpati berbondong-bondong menjadi pesertanya. Tahun ini digelar pada 23-25 Februari 2024 di Shelter Shop Cepoko, Gunungpati, Kota Semarang, Jateng.

“Festival durian ini sudah rutin dilakukan di Kecamatan gunungpati. Harusnya Januari tapi karena menjelang Pemilu jadi oleh panitia dibuat setelah pemilu,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu usai membuka Festival Durian, dikutip dari Inilahjateng.com, Jumat (23/2/2024).

Dalam festival ini, dihadiri perwakilan dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) yang diharapkan bisa melihat potensi durian yang ada di Semarang dan bisa membantu menghubungkan pemasaran durian lokal Semarang dengan daerah lain. “Sehingga ini menjadi angin segar bagi kita jadi durian ini tidak hanya standar lokal semarang saja tapi nantinya bisa terdistribusi dengan daerah lain,” kata Ita.

Ita berharap, Kemenkop dan UKM tidak hanya membantu dalam hal pemasaran saja melainkan bisa memberikan pelatihan kepada petani dan UMKM setempat untuk bisa mengolah durian menjadi olahan makanan. “Karena setiap hari orang tidak mungkin makan durian jadi bisa dijadikan makanan olahan yang bisa menjadi UMKM baru,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Pemkot Semarang  bersama Kemenkop dan UKM, bakal menyusun roadmap potensi lokal tidak hanya durian saja tapi juga hasil pertanian lainnya. Sehingga pasca panen hasil pertanian bisa diolah lagi dan menjadikan harga jualnya lebih tinggi.

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan BRIN dan rencananya nanti balai pembibitan pertanian dan balai benih perikanan kita akan jadikan Hub dengan BRIN jadi peneliti BRIN akan bisa melakukan penelitian baik perikanan maupun pertanian,” paparnya.

Saat ini, Dinas Pertanian juga sedang mengembangkan berbagai varietas durian di kebun plalangan seluas 10 hektar. Ia berharap akan bisa menjadi pertanian inti rakyat (PIR) sehingga di daerah Gunungpati dan Mijen bisa menjadi sentra durian.

“Impian Pemkot Semarang kalau disini bisa dibuat sentra durian kemudian pohon durian bisa berbuah sepanjang tahun maka bisa mensejahterakan masyarakat gunungpati, bisa mencegah alih fungsi lahan karena lebih bermanfaat dengan menanam,” tandasnya. 
 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button