Hangout

Pujian dan Kritik untuk One Piece Live Action Garapan Netflix

One Piece, salah satu manga tersukses di dunia, kini diadaptasi menjadi serial live action yang digarap oleh Netflix. Dengan ekspektasi yang tinggi dan sejarah adaptasi live-action yang sering kali mengecewakan, bagaimana seri ini diterima oleh kritikus dan media asing? Berikut adalah ringkasan dari beberapa dari ulasan kritikus film terkemuka.

Forbes: Skor fans tinggi

Media Forbes menulis tidak seperti proyek adaptasi lainnya, “One Piece” live-action di Netflix tampaknya telah berhasil menarik perhatian yang positif. Dengan 18 ulasan dari kritikus, seri ini mendapatkan skor 78% di Rotten Tomatoes—angka yang sangat solid, terutama untuk materi yang biasanya tidak menjadi fokus utama kritikus TV. Yang lebih mengesankan adalah skor audiens sebesar 95% dari lebih dari 1.000 ulasan. Ini menunjukkan bahwa adaptasi ini berhasil memenuhi standar tinggi dari penggemar sumber materi aslinya, yang biasanya menjadi kritikus paling keras jika adaptasi tersebut gagal.

A score so fresh Sanji might try to cook it. 👨‍🍳 Thank you Straw Hats around the world for going on this voyage with us. Welcome to the Great Pirate Era!!! #OnePieceNetflix pic.twitter.com/Rn64sEMR0Z

— ONE PIECE(ワンピース) Netflix (@onepiecenetflix) September 1, 2023

Variety: Harapan Baru dalam Adaptasi

Menurut Variety, tahun 2023 tampaknya menjadi tahun keemasan untuk adaptasi live-action, baik dari video game maupun anime. Netflix, yang sebelumnya memiliki catatan sejarah yang kurang memuaskan dalam adaptasi live-action seperti “Death Note” dan “Cowboy Bebop,” tampaknya telah melakukan persiapan matang untuk “One Piece.” Eiichiro Oda, pencipta seri aslinya, bahkan memberikan restu publiknya. Meskipun demikian, ulasan ini menekankan bahwa upaya untuk merekreasi dunia dua dimensi “One Piece” dalam format live-action masih terasa memaksa.

Kotaku: Kekurangan dalam Detil

Kotaku menyoroti beberapa kekurangan, terutama dalam pengembangan karakter dan penggunaan CGI. Menurut media spesialis hiburan Jepang ini, karakter seperti Usopp dan Luffy terasa satu dimensi dan kurang aktif dalam arc cerita. Meskipun CGI cukup memadai, penggunaan dalam kekuatan “rubber man” Luffy masih terasa terbatas dan kurang memuaskan.

USA Today: Petualangan yang Energetik

USA Today memberikan tiga dari empat bintang, memuji seri ini sebagai kombinasi antara “Pirates of the Caribbean” dan “Scott Pilgrim,” dengan tambahan humor dan superpower. Mereka menilai bahwa seri ini berhasil memberikan nuansa petualangan yang besar hati dan menghibur.

CNN: Tantangan Adaptasi

CNN lebih kritis, menilai bahwa seri ini mungkin bukan titik awal yang baik untuk mereka yang belum familiar dengan “One Piece.” Mereka menyoroti tonalitas yang tidak konsisten dan tantangan dalam mengadaptasi seni dan cerita yang sangat unik ke dalam format live-action.

Secara keseluruhan, “One Piece” live-action di Netflix mendapat respons yang bervariasi. Meskipun ada beberapa kekurangan, terutama dalam adaptasi karakter dan dunia “One Piece,” seri ini tetap mendapat pujian untuk upayanya yang besar dan kesetiaan terhadap sumber aslinya. Dengan banyaknya episode yang sudah tersedia di Netflix, ini mungkin baru permulaan dari petualangan baru “One Piece” dalam format live-action.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button