Market

Punya Kinerja Mentereng, Bank Mayapada Masuk 20 Bank Beraset Terbesar

Di usia 33 tahun, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) semakin kokoh dan optimis menatap masa depan. Kinerjanya terus membaik hingga mampu menembus 20 bank beraset terbesar dari 127 bank lainnya.

Kini, Dato Sri Tahir yang mendirikan Bank Mayapada pada 1990 itu, sudah bisa agak lega. Kerja keras merintis bisnis bank, bukan pekerjaan mudah.

Mungkin anda suka

Apalagi, delapan tahun setelah mendirikan Bank Mayadapa, muncul krisis moneter (Krismon). Namun, bank ini mampu melewatinya dengan mulus. Semua karena Dato Tahir cermat dan hati-hati. Kala itu, Bank Mayapada fokus menggarap kredit untuk industri kecil.  

Bank Mayapada tak mau latah seperti bank lain yang jor-joran mengambil kredit dari bank-bank asing. Ketika krismon, bank-bank itu terpaksa tutup karena tak kuat mengembalikan utang. Yang jumlahnya meroket karena anjloknya nilai tukar rupiah.

Kini, kinerja Bank Mayapada cukup oke. Berdasarkan laporan keuangan semester I-2023, laba bersih Bank Mayapada mencapai Rp51,66 miliar. Memang agak turun dibandingkan semester I-2022 yang mencapai Rp74,82 miliar.

Penurunan ini, disebabkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang menurun 29,29 persen secara tahunan (year on year/yoy). Dari Rp1,199 triliun di semester I-2022, menjadi Rp848,03 miliar pada semester I-2023.

Sedangkan penyaluran kredit Bank Mayapada, meningkat 23,9 persen (yoy). Dari Rp94,524 triliun pada Desember 2022, menjadi Rp100,47 triliun di semester I 2023.

Artinya, keberpihakan perseroan untuk mendukung sektor usaha atau bisnis, bukan basa-basi tapi kongkret. Tentu saja, dampaknya kalau sektor bisnis maju, pertumbuhan ekonomi nasional pun bergerak kencang.

Sedangkan total aset Bank Mayapada di paruh pertama 2023, bertumbuh hingga 10,74 persen (yoy), menjadi Rp136,74 triliun per Juni 2023.

Rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) gross dan net masing-masing terjaga 3,86 persen dan 3,03 persen. Sebelumnya, berada di kisaran 3,50 persen dan 1,99 persen (Juni 2022).

Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp113.991 triliun, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE), masing-masing 0,09 persen dan 0,84 persen, per Juni 2023.

Atas menterengnya kinerja perseroan ini, Direktur Utama Bank Mayapada, Hariyono Tjahjarijadi menilainya sebagai buah dari kerja sama tim.

“Ulang tahun ke-33 merupakan momen untuk merenungkan perjalanan luar biasa dan ungkapan rasa terima kasih kepada stakeholders yang telah berkontribusi dalam kesuksesan Bank Mayapada,” kata Hariyono.

Namun begitu, Hariyono mengingatkan, agar capaian ini, terus ditingkatkan di masa depan.  Atau minimal dipertahankanlah.

“Kami sangat antusias untuk melanjutkan perjalanan ini bersama dengan nasabah dan para stakeholders. Kami saat ini memasuki transformasi untuk menghadapi tantangan selanjutnya dalam pertumbuhan dan perkembangan Bank Mayapada,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button