News

Relawan Prabowo Ditembaki Lagi oleh OTK, Kali ini di Sulsel


Lagi, terjadi intimidasi jelang pemilu oleh pihak tak bertanggung jawab. Ketua Tim Garda Prabowo-Gibran Sulawesi Selatan, Jabal Nur, mendapat teror dari orang tak dikenal (OTK), Sabtu (13/1/2024) sekitar pukul 04.00 waktu setempat. 

Mobil mini bus milik Jabal ditembaki di daerah kecamatan Bisappu, Bantaeng. Saat kejadian, tutur dia, dirinya tengah memarkirkan mobilnya di depan Kantor Bank BRI Bisappu untuk melaksanakan salat subuh di masjid terdekat. Sedangkan adiknya pergi ke ATM.

“Saya lagi salat subuh dekat situ. Terus adek saya lagi di ATM tarik uang. Jadi saat penembakan tidak ada orang di mobil,” kata Jabal kepada wartawan, Minggu (14/1/2024).

Usai salat, dia bersama adiknya lalu kembali ke rumah. Saat itu mereka belum mengetahui mobilnya ditembak OTK. Hal itu baru diketahui saat mereka tiba di rumah dan menemukan proyektil peluru di dalam mobil. “Saya cek dan ternyata ada proyektil peluru dalam mobil. Tapi, pelurunya itu agel (jenis peluru),” ucap caleg DPR RI dari PAN.

Jabal Nur menduga, motif penembakan ini berkaitan dengan politik. “Saya sudah melapor di polisi dan juga serahkan proyektil pelurunya. Semoga cepat ditangkap,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Bantaeng, AKBP E. Jacky T. Umbu Kaledi enggan berkomentar banyak. Dia hanya menyebut tengah menyelidiki informasi tersebut. “Sementara kami cek kebenaran infonya. Hasil segera kami kabari. Terima kasih,” singkatnya.

Sedangkan, Kapolsek Bissappu Bantaeng Iptu Paulus mengungkapkan, pelaku menyerang menggunakan ketapel. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan steel ball atau agel yang diduga peluru dari ketapel. Sementara jendela belakang mobil mengalami kerusakan.

“Anggota olah TKP dapatlah agel, tapi ini besar kayak satu milimeter. Terus itu sampai di bawah saya lihat. (Kerusakan di jendela mobil) Satu yang bocor, dua hanya tergores di kiri kanan,” ucap Paulus.

Peristiwa penembakan terhadap pendukung Prabowo bukan kali ini saja. Sebelumnya, seorang relawan sekaligus tokoh masyarakat di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, bernama Muarah (48), menjadi korban penembakan oleh OTK.

Muarah ditembak saat sedang ngopi bersama teman-temannya di depan toko, Jumat (22/12/2024) sekitar pukul 09.30 WIB. Muarah ditembak sebanyak dua kali hingga tumbang. Setelah menjalankan aksinya, pelaku berbadan kekar berbaju hitam dilengkapi penutup wajah itu langsung kabur mengendarai NMax.

Kepolisian bergerak cepat mengusut peristiwa ini. Kemudian, Polda Jatim menetapkan 5 tersangka dalam kasus penembakan ini. Seorang Kepala Desa berinisial MW (37) menjadi otak kasus penembakan dan memberikan uang Rp50 juta ke 4 tersangka lain yang berinisial AR (31), HH (32), H (52) dan S (64).

“Dia lurah Ketapang Daya, Sampang, merencanakan, perintah si H, si AR. Dis juga pemilik senpi, dan motor,” ujar  Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto di Ruang Konferensi Pers di Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, Kamis (11/1/2024).

Selain memberi uang, MW juga meyediakan dua senjata api hingga sepeda motor. Kemudian, Tersangka AR (31) bertindak sebagai eksekutor penembakan terhadap korban menggunakan Pistol Revolver S&W.

Menurut Totok, Tersangka AR juga sempat melakukan mekanisme pengintaian sebelum eksekusi selama enam hari. Kemudian pada hari eksekusi, Tersangka AR mengajak Tersangka HH (32) menjalankan aksinya. “Dia yang menerima Rp50 juta. Kemudian mengintai selama 6 hari, dan membagi uang tersebut Rp5 juta ke tersangka lain,” terangnya.

Terakhir, Tersangka S (53), bertindak sebagai mengawasi dan memantau kegiatan korban setiap harinya sebelum hari eksekusi penembakan. “Dia disuruh Tersangka H melakukan pengawasan sampaian hari eksekutor,” jelasnya.

Mengenai motif, Totok memastikan, ternyata aksi penembakan yang dilakukan kelima tersangka kejahatan tersebut dilatarbelakangi oleh dendam yang dipendam secara pribadi oleh Tersangka MW.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button