Kanal

Ronaldo Vs Messi Hanya Permulaan Perubahan di Arab Saudi

Pertarungan dua pesepak bola terhebat dunia, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, memberikan tontonan yang menghibur di Riyadh. Tetapi, Arab Saudi tidak akan berhenti di situ. Visi 2030 yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) selain bakal menggelar banyak pesta olahraga kelas dunia tapi juga menjadikan Kerajaan itu kian terbuka.

Kembang api yang memekakkan telinga menutup pertandingan Kamis (19/1/202) antara Paris Saint-Germain (PSG) dengan bintangnya Lionel Messi dan tim gabungan yang dipimpin pendatang baru Liga Pro Saudi Cristiano Ronaldo, yang dimenangkan 5-4 oleh tim tamu.

Laga persahabatan itu memiliki semua fasilitas pertandingan utama, lengkap dengan Video Asisten Wasit (VAR), pesta kembang api di udara, tickertape, dan penyerahan medali di depan lebih dari 60.000 penggemar di Stadion King Fahd.

Kerajaan sudah menjanjikan lebih banyak pesta seperti itu dengan Piala Dunia dan Olimpiade Musim Panas, bahkan mungkin Olimpiade Musim Dingin yang sudah di depan mata, bersama dengan sejumlah acara besar lainnya.

“Ini adalah pertandingan besar tapi … ini tidak ada apa-apanya (dibandingkan dengan) apa yang akan terjadi dengan Visi 2030,” kata Turki Al-Sheikh, kepala Otoritas Hiburan Umum, mengacu pada rencana pembangunan ambisius Arab Saudi, mengutip Arabnews.

Hanya lima tahun setelah mengizinkan turis non-Muslim pertamanya dan mengizinkan kaum perempuan mengemudi, Arab Saudi berusaha untuk membuka diri dari masyarakatnya yang konservatif dan lama tertutup kepada dunia. Salah satunya, pengekspor minyak terbesar dunia telah mengeluarkan ratusan juta dolar untuk kesepakatan olahraga termasuk membeli Ronaldo, balapan F1 di Jeddah, dan tur Golf LIV yang menguntungkan.

Di tahun-tahun mendatang, Saudi, yang menyaksikan negara tetangga Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia pada November dan Desember 2022 lalu, akan menyelenggarakan Piala Asia putra dan putri, Asian Games ukuran Olimpiade, dan bahkan Asian Winter Games di atas salju buatan.

Bagian dari Visi 2030

Itu semua adalah bagian dari rencana besar Putra Mahkota MbS, untuk memodernisasi ekonomi Saudi dan menghilangkan ketergantungannya pada minyak sebelum dunia beralih ke bahan bakar lain. “Pemimpin saya akan mengejutkan orang-orang Saudi dengan lebih banyak hal,” kata Al-Sheikh kepada AFP, mengacu pada putra mahkota.

Arab Saudi sedang mendiskusikan tawaran bersama untuk Piala Dunia 2030 dengan Mesir dan Yunani, sementara tahun lalu menteri olahraganya mengatakan kepada AFP bahwa menjadi tuan rumah Olimpiade adalah sebuah ‘tujuan akhir.

Aksi terbesarnya sejauh ini adalah penandatanganan Ronaldo oleh Al-Nassr dengan harga lebih dari 200 juta euro atau sekitar Rp3,23 triliun per musimnya. Ditambah kesepakatan untuk mempromosikan atau menjadi duta besar Piala Dunia 2030, menurut sumber yang dekat dengan klub.

Transfer mengejutkan pemain Portugal berusia 37 tahun itu memicu spekulasi bahwa Messi, yang bermain untuk PSG milik Qatar juga dibayar sebagai duta pariwisata Saudi yang dapat bergabung dengannya di Liga Pro. “Transfer Ronaldo hanyalah permulaan,” kata Danyel Reiche, profesor tamu di Georgetown University Qatar.

“Terlepas dari apakah Messi akan pergi ke Saudi, kita akan melihat lebih banyak superstar pindah ke Arab Saudi. Di Arab Saudi, ini merupakan bagian dari pendekatan yang lebih luas untuk membuka masyarakat daripada mengganggu pelanggaran hak asasi manusia,” kata Reiche.

“Mereka menyadari tidak dapat mengandalkan kekuatan militer dan politik, mereka harus memiliki kekuatan lunak,” tambahnya, seraya menambahkan bahwa pertandingan hari Kamis itu mengirim ‘pesan yang sangat kuat’.

Semakin liberal

Kerajaan Arab Saudi yang kursi kekuasaannya saat ini diduduki oleh MbS memang tengah menjadi sorotan dunia. Setelah diangkat sebagai putra mahkota pada 20 Juni 2017, ia melakukan reformasi aturan di Kerajaan dengan visi 2030 yang dibuatnya.

Aturan-aturan yang sebelumnya dilarang kini dihalalkan. Selain para wanita yang diizinkan menyetir sendiri dan bepergian sendiri, juga diperbolehkannya gelaran konser musik, dibangunnya bioskop, dan juga kebebasan berpakaian di pantai. Tak heran banyak pihak menilai Visi 2030 yang dibuat putra mahkota ini membuat Kerajaan Arab Saudi dinilai mengarah menjadi negara liberal.

Aturan paling kontroversial yakni soal pemberian visa turis sebagai bagian dari reformasi di bidang pariwisata. Di situ diatur bahwa pasangan turis asing belum menikah boleh menginap dalam satu kamar hotel. Sempat ramai menjadi pembicaraan apakah Ronaldo akan membawa pacarnya, yang tentu saja belum menikah, menginap di hotel mewahnya di Saudi.

Kebijakan lainnya adalah perayaan Natal. Sejumlah warga asing yang tinggal di Arab Saudi mengatakan perayaan Natal yang semakin semarak di negara itu.

Natal Desember lalu tampak kafe hingga restoran berubah menjadi negeri musim dingin, manusia salju berhiaskan dekorasi, dan ornamen untuk dijual. Para ekspatriat di Kerajaan juga merayakan Natal secara bersama. Padahal di tahun-tahun sebelumnya perayaan Natal senyap, ketat, dan tertutup.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button