Market

Karut Marut Harga Cabai, Kementan dan Bapanas Lebih Baik Bekerja Ketimbang Bicara

Para emak dibikin sulit dengan mahalnya harga cabai di pasaran. Hal ini seharusnya cepat diselesaikan Kementerian Pertanian (Kementan) serta Badan Pangan Nasional alias Bapanas. Bukan sekedar banyak bicara di media.

Plt Sekretaris Jenderal Kementan, Prihasto mengatakan, produksi cabai secara tahunan, sebenarnya tidak ada masalah atau mencukupi. Hanya saja, produksinya tidak merata di setiap aktu dan daerah.

“Cuma memang fluktuasi antar waktu sama antar daerah. Ada (daerah) yang surplus, ada yang defisit. Tapi pada dasarnya produksi cabai nasional cukup,” kata Prihasto, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/1/2023).

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan untuk mengatasi lonjakan harga cabai, produksi dari daerah surplus akan didistribusikan ke pasar induk Jakarta.

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan daerah surplus di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Selain itu, Bapanas juga menyiapkan ruang pendingin (cold storage) di sentra-sentra produksi sehingga bisa menyimpan cabai lebih lama saat panen melimpah.

Dengan cold storage, masa simpan cabai ditargetkan bisa sampai tiga bulan. “Sehingga saat masa panen raya atau panen melimpah, harga relatif masih wajar. Sehingga ke depan harga tetap bisa dikendalikan,” katanya.

Bapanas juga berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk menginstruksikan kepada seluruh kepala daerah agar menggalakkan gerakan menanam cabai. Gerakan menanam cabai diharapkan bisa dilakukan setiap keluarga.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button