Market

Kesal Produksi Tertunda Terus, Menteri ESDM Ultimatum Pengelola Blok Masela

Pengelola Blok Masela harus mencapai target produksi pada 1 Januari 2023 untuk minyak sebesar 1 juta barel dan gas sebesar 12 miliar standar kaku kubik per hari.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menegaskan apabila target pemerintah itu tidak terlaksana, maka plan of development (POD) atau rencana pengembangan Blok Masela akan dievaluasi. “Kita akan evaluasi POD-nya,” ujar Arifin.

Hal itu sebagai sanggahan dari pernyataan pihak PT Pertamina, yang sempat menyampaikan perkiraan bahwa Inpex baru akan mulai berproduksi di Blok Masela pada tahun 2032.

“Tanggal 1 (Januari) 2030 harus on-stream,” kata Arifin seperti mengutip saat di kantornya, Jumat (1/9/2023).

Dia menegaskan apabila target pemerintah itu tidak terlaksana, maka plan of development (POD) atau rencana pengembangan Blok Masela akan dievaluasi. “Kita akan evaluasi POD-nya,” ujar Arifin.

Dia menekankan, target produksi Blok Masela harus dilakukan seiring dengan target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari di tahun 2030 tersebut.

Ancaman Arifin ini bukan tanpa alasan. Sebab, Blok Masela ini sudah berulang kali mengalami penundaan produksi. Sehingga pemerintah akan secara tegas menagih komitmen Inpex, untuk segera memulai target produksi di Blok Masela pada tahun 2030 tersebut.

“Karena kan kita targetkan 1 juta (barel) di 2030. Ini kan sudah berapa tahun. Kemarin kan janjinya 2027, tiba-tiba Shell cabut, habis itu COVID-19. Ya okelah kita consider sampai 2030 tanggal 1 Januari,” ujarnya.

Pernyataan Menteri ESDM ini menanggapi pernyataan

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023.

Pemerintah ingin mempercepat operasional Blok Masela di tahun 2029, meskipun Inpex pernah menyatakan bahwa proyek tersebut akan beroperasi pada tahun 2032.

“Pemerintah inginnya dipercepat ke 2029. Tapi terakhir dari Inpex mengatakan akan mulai operasi di 2032. Jadi kami bersama dengan konsorsium sedang mendetilkan supaya (Blok Masela) bisa mulai beroperasi di tahun 2029,” ujar Nicke.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button