Market

Pembangkit Energi Bersih, PLTS Terapung Cirata Siap Beroperasi Akhir Oktober

Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung Cirata di Purwakarta, Jawa Barat menghabiskan investasi hingga Rp 1,7 triliun. PLTS berkapasitas 192 megawatt peak (MWp) yang akan diresmikan pada akhir Otober 2023 ini, merupakan proyek patungan dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab atau UEA, Masdar.

Dengan proyek ini mampu menyerap lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal. Dengan menerapkan teknologi yang canggih, PLTS ini juga turut meningkatkan kompetensi baru bagi PLN. Proyek PLTS terapung Cirata ini, PLN melalui subholding-nya Nusantara Power untuk menggandeng Masdar.

“Saya ingin memastikan kesiapan PLTS terapung Cirata untuk dapat dioperasikan. Saat ini kami sedang melakukan berbagai uji coba dan memastikan listrik dari PLTS ini bisa terdistribusi dengan baik. Kami optimis akhir Oktober 2023, sekaligus memperingati Hari Listrik Nasional, PLTS ini bisa diresmikan,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulis PLN, Minggu (10/9/2023).

Baca Juga:

Dirut PLN Siap Operasikan PLTS Terapung Terbesar di Asia Tenggara

Darmawan pun telah berkunjung ke lokasi pembangunan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara ini, beberapa waktu lalu.

“Saya bertemu dengan beberapa personel, lulusan universitas terbaik negeri ini. Saya tanya setahun yang lalu apakah mereka paham bagaimana membangun dan mengoperasikan PLTS terapung ini? They nothing know about this. Banyak sekali tantangan yang harus diselesaikan. Namun tantangan tersebut, berhasil kami petakan, dan kami cari jalan keluarnya. Tantangan tersebut ternyata membuat kami semakin kuat,” jelas Darmawan.

Ia juga membeberkan PLTS terapung yang terletak di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat ini terbentang di area seluas 200 hektare yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel.

Baca Juga:

Indonesia Ekspor Setrum ke Negeri Singa Selama 5 Tahun

PLTS ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50 ribu rumah, serta akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.

Dengan nilai investasi mencapai Rp 1,7 triliun, proyek ini mampu menghasilkan pengembalian investasi yang menarik, meningkatkan kepercayaan investor serta sekaligus menjawab tantangan energi bersih.

“Ini juga menjadi bukti bahwa PLN mampu menghadirkan skema kerja sama investasi yang menarik sehingga berhasil mendorong minat investor untuk mengembangkan proyek energi terbarukan di wilayah lain,” beber Darmawan.

Baca Juga:

Produksi Pertamax Green, Pertamina Kekurangan Bahan Baku Etanol Dukung Energi Bersih

Darmawan juga memastikan PLN akan terus mengembangkan pembangkit listrik yang berbasis energi bersih. Dengan potensi energi bersih mencapai 360 GW, PLN membuka ruang kerja sama investasi untuk pengembangan energi bersih di Tanah Air dalam mewujudkan target Net Zero Emissions (NZE) tahun 2060.

Di lokasi proyek tersebut, Darmawan juga sudah meluncurkan penggunaan perahu listrik bernama Nusantara e-Boat. Perahu listrik tersebut digunakan sebagai kendaraan operasional petugas PLTS terapung Cirata.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button