News

Video CCTV Perampok Rumah Walkot Blitar Tersebar, Polisi Jadi Kesulitan

video-cctv-perampok-rumah-walkot-blitar-tersebar,-polisi-jadi-kesulitan

Tersebarnya video rekaman CCTV perampok rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso, membuat proses penyidikan terganggu.

Dalam video yang beredar tersebut, diketahui bahwa setelah mobil pelat merah masuk ke rumah dinas, pelaku turun dari mobil Kijang Innova.

“Ada media sosial yang menyebarkan video dan sebagainya. Ini tentunya menjadi kesulitan karena pasti akan mengubah pola-pola lain jika seperti itu,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono di Blitar, Sabtu (17/12/2022).

Pelaku mengenakan masker hitam dan menggunakan jaket berwarna kuning serta cokelat. Terdapat bendera merah putih di lengan kanan. Dari gambar, salah satu pelaku juga terlihat mengenakan topi milik Korpri.

Penyidik sudah berhasil mengidentifikasi kawanan perampok yang diduga berjumlah 5 orang tersebut. Dari hasil olah TKP, penyidik berhasil menemukan sidik jari pelaku.

“Jadi, analisis sidik jari ada beberapa yang setelah dicocokkan ada identitas yang tidak ada keterkaitan. Ini jadi catatan tersendiri. Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan manual dibantu dispendukcapil,” ungkapnya.

Namun Argo masih menutup rapat identitas para perampok guna kepentingan penyidikan.

Selain sidik jari, penyidik gabungan dari Polda Jatim maupun tim Bareskrim juga secara maraton memeriksa puluhan saksi untuk memperkuat analisis pelaku perampokan yang sempat menyekap Walkot Blitar Santoso beserta istrinya tersebut.

“Ini sudah 40 saksi yang kami periksa. Kami masih dalami berbagai kemungkinan, tentunya dari hasil analisis keterangan saksi. Kami masih profiling dengan data, baik metode sidik maupun lainnya,” tandasnya.

Kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di rumah dinas Wali Kota Blitar pada Senin (12/12/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

Para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat hingga lima orang menyekap tiga anggota Satpol PP Kota Blitar yang sedang bertugas. Selain itu, Santoso dan istrinya juga sempat disekap serta dipaksa untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga.

Uang Rp400 juta serta sejumlah perhiasan habis digondol para kawanan perampok. Mereka juga membawa ponsel Santoso serta merusak decoder CCTV di lokasi untuk menghilangkan jejak.

Dari pengakuan saksi serta rekaman CCTV di sekitar lokasi, kawanan perampok mengendarai mobil berpelat merah alias mobil dinas milik pemerintah untuk beraksi.

Terkait temuan ini, kepolisian masih melakukan pendalaman apakah pelat merah yang digunakan pelaku asli atau palsu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button