Arena

Garuda Pertiwi Fokus Benahi Mental Bertanding Jelang Lawan Thailand

Tim nasional putri Indonesia fokus memperbaiki kondisi mental jelang laga kedua Piala Asia Putri 2022 melawan Thailand di Stadion DY Patil, Mumbai, India Senin (24/1/2022) pukul 19.00 WIB. Usai mencatatkan rekor kekalahan terburuk karena kekalahan dari Australia 0-18, tim “Garuda Pertiwi” berupaya untuk memberikan perlawanan lebih baik kepada Thailand, ratu sepak bola Asia Tenggara.

Pelatih Indonesia Rudy Eka Priyambada menganggap kekalahan besar dari Australia membuka mata seluruh pemain dan insan sepak bola mengenai kualitas sepak bola putri Indonesia yang masih jauh tertinggal di level Asia. Meski begitu, Rudy memastikan, anak asuhannya tidak terlalu lama meratapi kekalahan itu karena masih ada dua laga untuk menampilkan kebangkitan atau setidaknya menunjukkan peningkatan proses permainan.

Untuk membantu pemulihan fisik dan mental skuadnya, Rudy memberikan materi latihan yang ringan dan santai kepada para pemainnya dalam dua sesi latihan jelang laga menghadapi Thailand.

Rudy ingin seluruh pemain Garuda Pertiwi menghadirkan semangat juang ketika menghadapi Thailand. Ia mengakui, Indonesia memiliki kualitas di bawah Thailand, tetapi para pemain wajib menunjukkan kualitas terbaik di luar hasil akhir di laga nanti.

“Kita ibaratnya bayi baru lahir, sedangkan Thailand adalah anak yang sudah sekolah karena memiliki kompetisi (putri) yang rutin. Kami main dengan modal semangat juang dan garuda di dada untuk bisa mengimbangi Thailand yang (perkembangan sepak bola putri) lima langkah di depan kita,” kata Rudy usai memimpin latihan tim, Minggu malam WIB.

Fokus Lini Serang

Tim Garuda Pertiwi berencana tetap akan memainkan formasi 5-4-1 yang menjadi andalannya. Formasi itu juga yang telah menjadi bahan persiapan timnas putri dalam masa pemusatan latihan di Jakarta, Desember 2021 hingga pertengahan Januari 2022.

Dalam formasi itu, Indonesia menitikberatkan lini serang pada kedua sisi sayap. Cara bermain itu gagal terlihat karena Australia menempatkan dua pemain di masing-masing sisi lebar lapangan.

Para pemain itu bahkan telah memiliki pengalaman dan jam terbang yang amat tinggi, seperti Ellie Carpenter dan Caitlin Foord. Mereka telah tampil di Piala Dunia Putri dan Olimpiade, lalu tampil kompetitif di liga Eropa dan Liga Champions Putri.

Pada laga perdana itu, Indonesia hanya mengkreasikan satu tembakan mengarah ke gawang yang dihasilkan Zahra Muzdalifah pada babak pertama. Secara total, dalam laga melawan Australia, Garuda Pertiwi menghasilkan tiga tembakan.

Selain Zahra, Indonesia memiliki Carla Bio Pattinasarany. Carla, yang bermain di babak kedua saat melawan Australia, mencatatkan dua dribel sukses. Kecepatan dan kualitas dribel Zahra dan Carla bisa menjadi andalan Rudy dalam skema serangan balik.

Bek tengah Indonesia, Shalika Aurelia Viandrisa, menambahkan, setiap pemain saling memberikan semangat satu sama lain demi menghadirkan kembali semangat juang untuk laga melawan Thailand.

“Kami sudah biasa menderita kekalahan dan mendapatkan ulasan buruk dari orang-orang, jadi kami saling menyemangati satu sama lain, pelatih ke pemain dan sebaliknya. Thailand tim kuat, tetapi mereka bisa dikalahkan Filipina jadi kami akan berjuang juga untuk menang,” kata Shalika yang telah dikontrak oleh tim Serie B Italia, Roma Calcio Femminile.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button