News

Tentara Rusia Alami ‘Demam Tikus’ Keluarkan Darah dari Mata, Apa Gejalanya?


Wabah penyakit di kalangan tentara Rusia dengan gejala berupa pendarahan pada mata, dilaporkan menyebar secara luas. Penyakit ini diduga berasal dari hewan pengerat. Bagaimana virus ini menyebar dan apa penyebabnya?

Mungkin anda suka

Direktorat intelijen militer (GUR) Ukraina telah membicarakan penyakit ini melalui postingan Telegram. “Wabah yang disebut ‘demam tikus’ tercatat di banyak unit penjajah Rusia di arah Kupian,” kata postingan tersebut yang dikutip oleh beberapa laporan media. Demam tikus dilaporkan “membantai” pasukan Rusia “secara massal” di dekat kota Kupyansk di wilayah Kharkiv, Ukraina, kata GUR Ukraina.

Mengutip Times of India (ToI), GUR mengklaim komando Rusia mengabaikan keluhan pasukannya tentang penyakit seperti ‘demam tikus’, dan percaya bahwa itu adalah alasan untuk menghindari tugas tempur. Namun laporan GUR mengenai penyakit yang menyebar melalui pasukan Rusia belum diverifikasi secara independen termasuk oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Penyakit ini dikabarkan telah menurunkan kemampuan pasukan Rusia untuk berperang secara lebih luas. Komando tersebut mengabaikan keluhan personel militer di Rusia seputar demam tersebut, dengan mengatakan bahwa demam tikus tahap pertama sama seperti flu biasa dan hanya untuk menghindari partisipasi dalam perang.

Apa saja Gejalanya?

Penyakit yang dikatakan virus ini ditularkan dari hewan pengerat melalui kotorannya dan makanan yang terkontaminasi oleh hewan tersebut. Para prajurit yang terkena penyakit ini menunjukkan tanda-tanda sakit kepala parah, peningkatan suhu tubuh hingga 40 derajat, ruam dan kemerahan, penurunan tekanan darah, pendarahan pada mata, mual, dan muntah beberapa kali sehari.

Salah satu komplikasi utama akibat penyakit ini adalah rasa sakit yang luar biasa di punggung bagian bawah dan kesulitan parah saat buang air kecil. Ini karena penyakit ini menyerang ginjal. Penyakit ini disebut sebagai demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi penyakit ini sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus yang termasuk dalam garis keturunan dunia lama dari genus Hantavirus dari keluarga Bunyaviridae.

Sejumlah penyakit yang ditularkan oleh hewan pengerat telah didokumentasikan sebelumnya. Infeksi tertentu seperti Hantavirus, Sindrom Paru Hantavirus, Demam Berdarah dengan Sindrom Ginjal, Demam Lassa, Leptospirosis, Demam Berdarah Lujo, dan Koriomeningitis Limfositik (LCM). Juga termasuk Cacar Monyet, Demam Berdarah Omsk, Demam Gigitan Tikus, Salmonellosis, Arenavirus Amerika Selatan (demam berdarah Argentina , Demam berdarah Bolivia, Demam Berdarah Chapare, Demam Berdarah Terkait Sabiá, dan Demam Berdarah Venezuela), Tifus Sylvatic, dan Tularemia.

Bagaimana Tikus Menyebarkan Patogen Berbahaya?​

Tikus diketahui hidup dekat dengan pemukiman manusia. Penularan penyakit yang dibawa oleh tikus seringkali terjadi ketika hewan pengerat yang terinfeksi mendekati makanan dan barang-barang pribadi manusia lainnya. Kotoran tikus berpotensi menjadi pembawa kuman pembawa penyakit. Mereka juga menularkan infeksi melalui gigitan, cakaran, kontak dengan air liur dan konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Apakah ada vaksinnya?​ Sesuai informasi yang tersedia di situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, gigitan tikus yang tidak diobati dapat berakibat fatal. Antibiotik efektif dalam mengobati penyakit ini dan harus diminum segera setelah gejalanya terlihat. Risiko yang terkait dengan hantavirus dapat berakibat fatal pada kurang dari 1% kasus.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button