Market

Tentukan Masa Panen, Kepala Bapanas dan Menko Perekonomian Tidak Kompak


Di tengah semakin tipisnya persediaan beras nasional, pemerintah tak kompak dalam menentukan kapan panen raya berlangsung. Tentu saja, hal ini berdampak kepada stabilisasi harga di pasar. Harga beras semakin tak terkendali, beraspun menghilang. 

Beberapa waktu lalu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyebut panen raya berlangsung pada bulan Maret. Pernyataan ini menjawab tingginya harga beras dan menghilang beras premium di gerai ritel modern.

“Khusus beras kita harap bulan Maret 2024 ini produksi kita sesuai KSA BPS (Kerangka Sampel Area Badan Pusat Statistik) itu di atas 3,5 juta ton. Kita harapkan bulan Maret harga beras bisa lebih turun sedikit,” kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024).

Belum seminggu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan panen raya bukanlagi di bulan Maret. Tapi mundur hingga 2 bulan.

“Seharusnya pada Maret-April itu sudah panen raya, sekarang mundur ke April, Mei, dan Juni, sehingga produksi menurun dan pemerintah kemarin memutuskan untuk melakukan impor,” kata Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (15/2/2024).

Dengan mundurnya musim panen ini, lanjut Airlangga, berdampak kepada persediaan beras nasional. Mau tak mau, pemerintah ancang-ancang mendatangkan beras dari luar negeri sebanyak 1,6 juta ton.

Airlangga menyatakan, pemerintah meningkatkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari 150 ribu ton, menjadi 250 ribu ton guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Agar distribusinya maksimal, paket beras SPHP dikemas ulang dengan berat ditambah sesuai kebutuhan daerah.

“Biasanya beras SPHP dikemas 5 kilogram. Jadi, untuk beberapa wilayah silakan didistribusi dalam kiloan lebih besar. Di lapangan berkesempatan untuk mengemas ulang. Dari 50 atau 25 kilogram, menjadi 5 kilogram,” kata Airlangga.

Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, saat ini stok beras mencapai 1,18 juta ton. Cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.

“Stok (beras) kami 1.180.000 ton, jadi cukup. Jadi kalau tadi misalnya permintaan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) mau di-double itu cukup. Tambah untuk bantuan pangan sampai dengan Maret dan April, itu cukup,” kata Bayu, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Bayun pun menjamin, persediaan cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 1,118 juta ton beras yang tersimpan di gudang Bulog, cukup sampai Ramadan dan Idul Fitri 1445 H. Kalau cukup, kenapa Menko Perekonomian kebelet impor 1,6 juta ton?

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button