Hangout

Tingkatkan Ibu Menyusui hingga Enam Bulan Dapat Cegah Terjadinya Stunting

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi, M.P.H mengatakan dengan memberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kepada bayi dapat mencegah terjadinya stunting.

Menurutnya, telah terjadi lonjakan stunting ketika bayi berhenti diberikan ASI saat transisi ke pemberian MPASI (Makanan Pendamping ASI).

Menurut data dari Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), bayi dengan usia nol sampai enam bulan hanya mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan pertama sebesar 52,2 persen. Dengan data tersebut membuktikan jika Indonesia masih perlu meningkatkan status gizi untuk anak Indonesia agar tercegah dari stunting.

“Sebesar 52,2 persen bayi di Indonesia hanya mendapatkan ASI eksklusif di enam bulan pertama,” ujar Endang dalam acara temu media virtual dengan Kementerian Kesehatan RI dalam Pekan Menyusui Sedunia Tahun 2023, Jakarta, Selasa (8/7/2023).

Cakupan ASI eksklusif selama dua tahun terakhir mengalami stagnan atau tidak berubah.

Sedangkan, inisiasi menyusu dini mengalami peningkatan yang awalnya 47,4 persen, meningkatkan hingga 58,1 persen.

Ini membuktikan bahwa ibu langsung memberikan ASI kepada bayi setelah lahir, walaupun tidak sampai enam bulan pertama.

Ada beberapa faktor mengapa ibu tidak melanjutkan pemberian ASI eksklusif. Pertama, karena kurangnya dukungan dari keluarga.

Lalu, ibu kembali bekerja setelah melahirkan, sehingga ia tidak memiliki waktu untuk memberikan ASI kepada bayi dan lebih memilih susu formula. Kemudian, fasilitas waktu dan tempat memerah ASI yang kurang disediakan oleh kantor menjadi sebuah masalah.

“Pola pemberian ASI eksklusif tahun 2017 terjadi penurunan pada bulan ketiga, ketika ibu sudah mulai bekerja,”ucapnya.

Maka, dengan begitu perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk menambah cuti melahirkan bagi ibu agar dapat memberikan ASI eksklusif. Pemerintah di India memberikan cuti melahirkan sekitar enam sampai tujuh bulan.

Kemudian, memberikan waktu istirahat kepada ibu yang masih menyusui pada jam kerja tanpa memotong gaji. Lalu, menyediakan sarana penitipan dekat dengan kantor, sehingga dapat memudahkan ibu dalam memberikan ASI eksklusif.

“Kita perlu dukungan dari semua pihak agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif. Termasuk dukungan dari pemerintah,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button