News

Warganet Sindir Arab Saudi Rayakan Halloween, Tapi Larang Maulid Nabi

Sejumlah warganet menyindir Arab Saudi mengizinkan perayaan Halloween yang sebelumnya dikekang, namun justru melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Mereka menyebut Saudi menerapkan standar ganda terkait Halloween, yang bukan acara khas umat Muslim, dan peringatan kelahiran Sang Rasul, demikian dikutip Middle East Monitor.

“Perayaan Halloween di Riyadh, Arab Saudi. GEA Saudi mengadakan acara yang disebut ‘Scary Weekend’, sementara perayaan Maulid masih dilarang,” tulis pemilik akun @Musa_Maliki di Twitter.

Warganet lain juga menyuarakan kekecewaan terhadap Saudi atas perayaan semacam itu.

“Muslim di Saudi merayakan Halloween. Apa yang terjadi, apa yang terjadi di Saudi? Benar-benar gila,” tulis pemilik akun Bilal Gani.

Arab Saudi dilaporkan menggelar festival Halloween pada pekan lalu. Selama ini, kerajaan melarang perayaan semacam itu karena dianggap tak sesuai ajaran Islam.

Perayaan Halloween di Saudi diberi nama ‘Scary Weekend’ yang berlangsung pada Kamis (27/10/2022) dan Jumat (28/10/2022) di Boulevard Riyadh. Orang-orang mendatangi lokasi itu mengenakan kostum bertema hantu, beberapa mengenakan kostum mewah.

Arab News melaporkan, festival Halloween ini merupakan rangkaian dari acara Riyadh Season yang berlangsung di ibu kota Saudi.

Dalam laporan itu, mereka menuliskan saat Halloween lama dijauhi di negara Teluk, para tamu acara tersebut menggambarkan festival sebagai bentuk hiburan yang tak berbahaya.

Sementara itu, New York Times menuliskan acara ini didanai pemerintah Saudi. Mereka sengaja menggelar festival tepat sebelum Halloween agar tak terlihat memperingati festival itu.

“Ini adalah perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan. Terkait halal atau haram saya tak tahu soal ini,” kata salah satu pengunjung festival di Saudi itu.

Ia kemudian melanjutkan, “Kami merayakan ini untuk bersenang-senang dan tak ada yang lain. Kami tak percaya pada apa pun (terkait Halloween)”

‘Scary Weekend’ merupakan acara bertema kostum kedua di Riyadh. Acara serupa, berlangsung pada awal tahun ini di Riyadh Boulevard City pada 17-18 Maret lalu.

Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) menjadi pemimpin Saudi, banyak gebrakan yang menuju keterbukaan di negara itu. Beberapa di antaranya mengizinkan pembukaan bioskop, festival musik, dan pelonggaran kebijakan terhadap perempuan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button