Inersia

2022, Penyakit Campak di Indonesia Naik 32 Kali Lipat

Ketua Unit Kerja Koordinasi Penyakit Infeksi Tropik, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Anggraini Alam mengatakan kasus campak di Indonesia pada 2022 melonjak hingga 32 kali lipat dibandingkan tahun 2021.

Lonjakan kasus meningkat hingga 32 kali lipat pada minggu pertama hingga minggu ke 52 pada tahun 2022. Berdasarkan data, pada tahun 2021 terdapat 132 kasus dan pada tahun 2022 mencapai 3.341 kasus.

Mungkin anda suka

“2022 angka suspek campak nya 13.920 dari Kemenkes. Sedangkan konfirmasi nya tahun 2022 adalah 3.341 atau meningkat 32 kali lipat dibandingkan dengan 2021,” katanya saat temu media virtual terkait kejadian luar biasa campak, Kamis (19/01/2023).

Menurutnya, Kejadian Luar Biasa (KLB) di 53 kabupaten/kota dari 12 provinsi menjadi sorotan. Belakangan kasusnya menyebar ke 31 provinsi di Indonesia.

“Kasus campak itu tinggi, di tahun 2022 suspect campaknya itu hampir 14 ribu,” jelasnya.

Anggraini mengatakan siapa saja bisa terkena penyakit campak, mulai dari orang dewasa bahkan sampai dengan ibu hamil. Lanjutnya, jika terkena campak maka akan mengalami tiga fase yaitu ruam, mata memerah, hingga batuk.

“Sebetulnya itu semua usia, tapi memang yang paling banyak adalah anak.Karena mereka belum imunisasi jadi mereka sangat mudah infeksi,” ujarnya.

Cegah Infeksi Campak

Cara mencegah infeksi campak bisa dilakukan dengan mengonsumsi vitamin A dosis tinggi. Hal tersebut sangat penting untuk mencegah infeksi campak menjadi lebih parah.

“Pemberian vitamin A dosis tinggi yang biasanya setiap Februari dan Agustus itu sangat penting karena virusnya bila infeksi menurunkan kadar vitamin A dalam darah anak,” katanya.

Ia mengatakan campak merupakan potensi wabah yang cukup tinggi dengan penularan yang mudah melalui udara. Maka itu cakupan imunitas campak harus semakin tinggi dan memantau atau melaporkan anak yang berpotensi tertular campak.

“Bawalah ke fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) apabila ada demam berulang, di fasyankes tersebut tenaga kesehatan akan melaporkan demam ini sebagai suspek campak,” ucapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button