Hangout

Sudah Tahu 7 Baju Adat Jakarta Ini?

Banyak dari Anda yang mungkin mengenal baju adat Jakarta dengan sebutan kebaya encim untuk perempuan atau celana pangsi untuk laki-laki. Tapi jangan salah, ternyata baju adat Betawi memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan occasion kapan Anda bisa memakainya. 

Pakaian adat Betawi yang kita lihat saat ini merupakan hasil perpaduan antaretnis, mulai dari budaya Melayu, Tionghoa, Jawa, Sunda, Arab, Belanda dan Portugis. Makanya corak dari baju adat Betawi sangat kental dengan corak Melayu, Tionghoa dan paduan Islam sebagai agama mayoritasnya. 

Warna-Warni Baju Adat Jakarta

Berikut ini adalah beragam baju adat Jakarta yang bisa Anda pertimbangkan saat nanti ingin mendatangi suatu acara:

1. Kebaya Encim

Kebaya Encim Betawi- inilah.com
Foto: Orami.co.id

Pakaian yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga karena termasuk baju adat yang sering dipakai terutama oleh kaum wanita. Baik gadis remaja hingga perempuan dewasa, gemar memakai kebaya encim. Selain karena modelnya yang simpel dan sederhana, kebaya encim tetap bisa memberikan kesan anggun. 

Kebaya encim kerap kali dipakai saat momen besar, mulai dari Perayaan Pekan Raya Jakarta hingga acara pentas seni budaya.

Dulu kebaya encim dibuat dengan bahan brokat Eropa yang kemudian ditutup dengan bordiran untuk menambahkan variasi. Baju kebaya encim aslinya memiliki ukuran agak pendek dan meruncing di bagian muka kebaya. 

Namun saat ini, kebaya encim memiliki macam motif dengan modifikasi agar terlihat modern. Bahan baju yang digunakan dapat berupa organdi, silk, sutra dan banyak yang lainnya. Penggunaanya saat ini juga lebih variatif, bisa dipadukan dengan celana, kain sarung dan aksesoris untuk menambah kesan anggun.

2. Baju Sadariah

Baju Sadariah Betawi - inilah.com
Foto: antara

Baju sadariah adalah baju adat Betawi yang dikenakan khusus untuk laki-laki. Baju adat Betawi ini mempunyai bentuk seperti baju koko yang terbuat dari bahan katun dengan lengan panjang tanpa kerah.

Kebanyakan warna baju adat sadariah ini berwarna putrih karena melambangkan kebersihan dan kerapian. Tidak ketinggalan juga dengan kancing dari atas sampai bawah dan terdapat kantong di muka baju. 

Baju adat sadariah biasanya dilengkapi dengan belahan sisi kanan dan kiri baju, di mana bagian tersebut dibuat agar tidak terlalu ketat dan juga nyaman saat digunakan. Pasangan baju adat ini adalah celana kain polos.

Untuk bagian leher, bisa ditambahkan sarung bermotif kotak-kotak dengan bagian kepala yang diberi aksesoris beruapa peci atau kopiah.

3. Baju Demang

Baju Demang Betawi - inilah.com
Foto: Orami.co.id

Baju adat demang dipakai oleh laki-laki. Digunakan saat acara resmi seperti pernikahan, pertemuan budaya, dan berbagai acara formal lainnya. 

Baju ini memiliki beberapa komponen pelengkap, mulai dari beskap, celana panjang hitam, lalu sebagai aksesoris, ditambahkan juga kain ujung serong dengan panjang hingga atas lutut. 

Jika laki-laki memakai baju adat sadariah, maka pakaian yang biasa digunakan pasangannya adalah kebaya encim dengan paduan kain motif khas Betawi.

4. Baju Tikim & Celana Pangsi

Pangsi Dan Tikim Betawi - inilah.com
Foto: Orami.co.id

Baju adat yang satu ini juga biasanya dipakai oleh laki-laki. Baju ini sedikit casual karena terdiri dari baju kemeja polos dengan celana longgar yang juga berwarna polos. 

Pangsi Betawi umumnya dibuat dengan menggunakan berbagai macam warna, di antaranya hitam, merah, atau putih. 

5. Dandanan Penganten Care Haji

Baju Pengantin Betawi - inilah.com
Foto: senibudayabetawi.com

Dandanan Penganten Care Haji merupakan baju adat Jakarta yang hanya digunakan oleh pengantin laki-laki. Sedangkan untuk penganti perempuan, baju adatnya disebut dengan Dandanan Care None Penganten Cine. Baju ini merupakan penggabungan seni budaya Tionghoa, Arab dan juga budaya barat.

Dandanan Penganten Care Haji menggunakan manik-manik emas. Tetapi tetap dimodifikasi dengan warna lain.

Komponen pakaian berupa jubah besar yang terbuka dan memanjang mulai dari leher hingga bawah pada pakaian Dandanan Penganten Care Haji disebut Rias Gede.

Untuk dandanan, penganti pria akan ditambahkan selempang sebagai tanda kebesaran dan digunakan pada bagian dalam jubah. Sedangkan untuk penutup kepala, pengantin pria akan menggunakan sorban haji dengan hiasan melati, mawar merah, dan juga cempaka.

Ada juga hiasan sirih dare berupa daun sirih sebanyak tujuh lembar dan dilipat secara terbalik dengan ujung batangnya tidak dibuang. Di dalamnya akan diselipkan bunga mawar merah sebagai lambang akan kasih sayang. Untuk alas kaki, pengantin pria akan mengenakan sepatu pantofel.

6. Dandanan Care None Penganten Cine

Dandanan Care None Penganten Cine atau baju adat untuk pengantin wanita terdiri dari tuaki atau baju bagian atas yang mempunyai hiasan sulaman dengan penggunaan manik-manik yang indah.

Bagian lehernya akan tertutup dengan motif kerah yang khas. Pada bagian dada, terdapat penutup tuaki yang akan dihias dengan delime Betawi yang mirip dengan kelopak bunga teratai sebanyak 8 potong.

Kemudian untuk hiasan yang digunakan pada dahi berupa siangko mirip cadar yang juga terbuat dari manik-manik emas menjuntai menutupi wajah.

Lalu ada juga hiasan tusuk agak panjang dengan bagian ujung yang berbentuk burung Hong. Dengan aksesoris kepala berupa kembang goyang, kembang kelapa dan juga kembang rumput dan alas kaki disebut dengan perahu kolek atau selop ujung dengan hiasan manik emas.

7. Celana atau Sarung dengan Kain Batik Betawi

budaya adat jakarta
Foto: okezone.com

Selain baju adat Betawi, ada juga kain batik Betawi yang biasa digunakan untuk bahan bawahan, baik celana maupun sarung. Batik betawi memiliki karakteristik motif dan unsur simbol yang khas, seperti ondel-ondel, jali-jali dan masih banyak lainnya. 

Warna dan motif dari kain batik betawi juga biasanya menggunakan warna terang, misal merah, kuning, hijau, atau biru cerah. Mempunyai makna keseimbangan alam semesta dalam memenuhi hidup agar lebih sejahtera dan juga berkah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button