News

Faktor Kepemimpinan Picu Suara Golkar di Pemilu 2024 Meroket


Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Yuddy Chrisnandi menilai kepemimpinan Airlangga Hartarto menjadi pemicu perolehan suara Partai Golkar di Pemilu 2024 meroket. Menurut Yuddy, keputusan strategis serta kepemimpinan efektif Airlangga berdampak langsung pada perolehan suara Partai Golkar.

“Keputusannya memilih penempatan fungsionaris pusat sebagai calon legislatif di berbagai wilayah membuahkan kemenangan Partai Golkar sebagai (calon) pemenang Pemilu 2024 pada peringkat kedua setelah PDI Perjuangan,” kata Yuddy dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Diketahui, Partai Golkar menduduki posisi kedua berdasarkan hitung cepat hasil Pemilu 2024 oleh sejumlah lembaga survei, yakni 13 persen hingga 16 persen suara.

Yuddy menyebutkan dari hitung cepat hasil pemilu oleh beberapa lembaga survei, perolehan suara Partai Golkar selalu berada di atas 14 persen.

Misalnya, hitung cepat versi Litbang Kompas menunjukkan Partai Golkar meraup 14,66 persen suara. Kemudian, Politika Research & Consulting (PRC) menyebut Partai Golkar mencapai 15,41 persen. Adapun Poltracking mencatat 16,49 persen.

Selain itu, hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan Partai Golkar meraih 14,93 persen suara. Selanjutnya, Charta Politika mencatat 13,65 persen;Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut 14,54 persen; Indikator Politik Indonesia menyatakan 16,77 persen; dan Voxpol Center Research and Consulting mencatat 14,86 persen.

Bahkan, hitung cepat Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI juga menempatkan Partai Golkar berada di urutan kedua dengan 14,11 persen suara. Data ini ditunjukkan dalam hitung cepat KPU, per Jumat (16/2/2024), pukul 13.33 WIB.

Jika merujuk hasil hitung cepat tersebut, kata Yuddy melanjutkan, perolehan suara Partai Golkar cukup melesat dibandingkan saat Pemilu 2019. Saat itu, Partai Golkar hanya meraih 12,51 persen suara.

Selain berkat kepemimpinan efektif dan kuat dari sosok Airlangga, Yuddy menuturkan ada keputusan penting Partai Golkar di bawah Airlangga yang menunjukkan komitmen mendukung penuh terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Tak hanya itu, lanjut dia, Airlangga juga membawa Partai Golkar menjadi salah satu partai pengusung utama pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Airlangga Hartarto berhasil mengembalikan kesuksesan Golkar yang pernah dicapai pada Pemilu 2004, saat ketua umumnya Akbar Tanjung,” ujarnya.

Yuddy mengungkapkan, Partai Golkar memang sempat mengalami naik turun perolehan suara dalam beberapa pemilu sebelumnya.

Pada Pemilu 2009, Partai Golkar menjadi partai nomor dua dengan perolehan suara 14,45 persen. Di bawah kepemimpinan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla saat itu, Partai Golkar kalah dari Partai Demokrat yang menjadi partai pemenang.

Selanjutnya, Partai Golkar kembali menempati urutan kedua dengan meraih 14,75 persen suara pada Pemilu 2014 saat dipimpin Aburizal Bakrie.

Kini, di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Partai Golkar diprediksi bakal menjadi pemenang kedua di Pemilu 2024, dengan perolehan suara sekitar 14 persen hingga 16 persen.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button