Market

Gelar Safari Ramadan, HIPKA Ajak Pengusaha Optimalkan Layanan Keuangan Syariah

Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) mengelar Safari Ramadan 2023 di Jakarta, pada Selasa (28/3/2023). Acara ini digelar dengan tujuan mengajak para pengusaha untuk menggunakan layanan keuangan syariah.

Dalam kesempatan ini, HIPKA menghadirkan Bank Indonesia (BI) untuk memaparkan sistem keuangan syariah di Indonesia yang merupakan salah satu instrumen penting untuk mendukung program pemulihan ekonomi, sekaligus mengurangi kemiskinan melalui pemberdayaan usaha dan ekonomi masyarakat.

“Keuangan syariah memberi cara, kerangka, yang mengatur aset dan transaksi, berdasarkan prinsip keadilan dan ketulusan. Semua itu terlihat dari mekanisme pembiayaan risiko, yang adil dalam pembiayaan syariah,” ujar Ketua Umum HIPKA Kamrussamad.

“Ini merupakan sejalan dengan Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) yang memiliki tujuan antara lain untuk menjadi inkubator konglomerat Muslim Indonesia,” lanjutnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan.

Potensi tersebut di antaranya; pertama, Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi Muslim terbesar yaitu sekitar 229 juta orang atau 85 persen total penduduk, dan kedua, perkembangan ekonomi syariah dari industri halal, baik halal food maupun halal fashion tumbuh tinggi. Ketiga, pertumbuhan penduduk usia produktif, yang diperkirakan hingga 2030 generasi milenial akan mencapai 70 persen dari penduduk usia produktif, serta keempat, Indonesia diakui dalam ranking global, menurut Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020.

“Pada Safari Ramadan kali ini, HIPKA menggaungkan kembali akses keuangan syariah, yang menjadi solusi alternatif permodalan bagi para pelaku usaha. Kami mendorong supaya kolaborasi industri perbankan, industri pembiayaan yang berbasis syariah dengan sektor usaha yang dimiliki HIPKA, agar bisa produktif dalam menggerakan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan,” papar Kamrussamad.

Safari Ramadan 2023 ini akan berlangsung di enam kota, yaitu Jakarta, Makassar, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang.

Jakarta, menjadi venue yang pertama dalam rangkaian acara Safari Ramadan 2023 ini. “Target Safari Ramadan 2023 di beberapa kota selain Jakarta ini adalah melakukan koordinasi dan konsolidasi, antara BPP HIPKA dengan DPW hingga Korwil daerah, secara berkesinambungan,” kata Kamrussamad.

Melalui Safari Ramadan 2023, senator asal Partai Gerindra ini juga menyampaikan empat aspek organisasi yang dilakukan HIPKA. Yakni konsolidasi internal organisasi melalui rapat kerja wilayah guna mendorong lahirnya enterpreuner baru. Lalu aspek kebangkitan ekonomi kreatif dengan berkolaborasi bersama stakeholder pelaku ekonomi syariah, lewat penyelenggaraann Expo dan Festival, seperti busana Muslim, hingga kuilner makanan halal.

Kemudian aspek religi berupa dakwah dengan berzikir dan bersalawat, serta berdoa, agar senantiasa rezeki yang didapat mendapat keberkahan dari lingkungan. Adapun aspek keempat adalah meningkatkan nilai-nilai spiritual dalam menjalankan bisnis sesuai koridor yang diatur dalam perundang-undangan, maupun dalam ketentuan agama Islam.

Sementara itu, Bendahara Umum HIPKA Mohammad Rafil Perdana berharap melalui Safari Ramadan 2023 ini akan terbuka ruang berkolaborasi antara pemerintah dengan HIPKA.

“Kolaborasi ini khususnya dengan pemerintah, dan pengusaha pada umumnya, dalam upaya mendorong percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi, dan penciptaan lapangan kerja usai melewati masa yang sulit,” tandas Rafil.

Pada kesempatan yang sama, HIPKA juga menyelenggarakan rapat pleno kedua, bertajuk ‘Efektifkan Organisasi Produktivitas Bisnis’ dengan menyosialisasikan peluang dan tantangan yang terdapat pada industri kelapa sawit nasional.

Acara ini dihadiri oleh perwakilan pengusaha HIPKA dari 11 provinsi, yang memiliki potensi perkebunan industri sawit. Selain itu, dihadiri juga oleh sejumlah tokoh dan pengusaha nasional seperti Soetrisno Bachir, Yugi Prayanto, Wisnu Pettalolo, Muhammad Toha, dan Ridwan Mustofa.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button