Market

PT Garuda Indonesia Sisakan Utang US$87,75 Miliar


PT Garuda Indonesia (Persero) menyisakan utang sebesar USD 87.758.862,87 atau setara dengan Rp 1,35 triliun dengan asumsi kurs rupiah Rp15.450 per USD, setelah menggelontorkan dana sebesar USD536.452.843,87 untuk melunasi sebagian utang dari total surat utang USD624.211.705 dengan bunga 6,5 persen, yang jatuh tempo pada 2031.

Utang BUMN penerbangan ini dilakukan pada Jumat (5/1/2024) bersama dengan pelunasan sebagian jumlah pokok Surat Utang porsi Reg-S dan Sukuk sebesar USD113.800.166,49. Langkah ini melalui skema penawaran tender atau tender offer dengan total nilai pelaksanaan sebesar USD49.999.999,74 secara bertahap pada 21 Desember 2023 (untuk Surat Utang) dan 29 Desember 2023 (untuk Sukuk).

Selain itu, Garuda Indonesia juga menyelesaikan pelunasan sukuk yang diterbitkan oleh Garuda Indonesia Global Sukuk Limited sejumlah USD78.019.580,00 dengan jumlah distribusi periodik sebesar 6,5 persen yang jatuh tempo pada 2031.  

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan pelunasan sebagian ini dilakukan kepada pemegang Surat Utang dan Sukuk yang mayoritas merupakan para kreditur Garuda Indonesia dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Pelunasan tersebut dirampungkan dengan menggunakan sumber dana dari kas internal Perusahaan. 
 
Penyelesaian aksi korporasi pelunasan, jelas Irfan, sebagian atas Surat Utang dan Sukuk menjadi salah satu komitmen Garuda Indonesia dalam menjaga kepercayaan para kreditur yang selaras dengan berbagai langkah perbaikan kinerja yang ditempuh pasca PKPU.

“Inisiatif ini juga diharapkan dapat memperbaiki struktur permodalan untuk menjadi semakin sehat ke depannya terutama dari sisi kemampuan likuiditas dan solvabilitas Perusahaan sehingga operasional Garuda Indonesia dapat berlangsung optimal dan adaptif dalam mewujudkan performa kinerja Perusahaan yang kami proyeksikan akan tumbuh semakin positif,” katanya dalam keterangan tertulis perseroan.

Pelunasan sebagian Surat Utang dan Sukuk itu, jelasnya, juga merupakan bagian dari langkah proaktif Garuda Indonesia untuk memastikan fundamental kinerja keuangan perusahaan tumbuh solid.

Salah satunya, kata Irfan, turut ditunjang dengan langkah berkelanjutan dalam perbaikan kinerja ekuitas melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas, dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas perusahaan.

“Aksi korporasi tersebut juga menjadi representasi niat baik (goodwill) Perusahaan secara berkelanjutan dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat berjalan semakin prudent,” ungkapnya.

Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan fundamental bisnis yang konsisten. Hal tersebut terefleksikan dalam capaian pendapatan usaha Perusahaan secara group hingga periode Kuartal 3 Tahun 2023 (Q3-2023) yang tumbuh sebesar 48,32 persen menjadi USD2.233,25 juta jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

 

Kinerja Kuartal Q3-2023

Pertumbuhan pendapatan usaha Garuda Indonesia hingga Q3-2023 tersebut turut dikontribusikan oleh Pendapatan usaha yang dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02 persen year-on-year (YoY) menjadi USD1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar USD274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai USD234,91 juta.

Sedangkan untuk rugi bersih sebesar US$72,38 juta atau sekitar Rp1,15 triliun pada kuartal III/2023. Kondisi ini berbalik dari laba yang diraih Januari – September 2022 yakni US$3,7 miliar. 

Irfan menilai, dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow Perusahaaan, outlook pemulihan kinerja perusahaan diharapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten bertumbuh positif.

“Selain itu, melalui berbagai langkah strategis yang terus kami tingkatkan untuk menjaga kinerja Perusahaan ini turut mencerminkan komitmen Perusahaan dalam upaya pemenuhan kewajiban pelunasan lainnya yang akan jatuh tempo secara disiplin dan akuntabel,” paparnya. 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button