News

Kerugian Imbas Karhutla Babel Rp150 miliar, BPBD: Butuh Waktu Lama Pulihkan Lahan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengungkapkan kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencapai Rp150 miliar. Sebab, peristiwa tersebut sudah  memutus mata rantai ekosistem di kawasan itu

“Kalau dihitung secara materi, kerugian akibat karhutla ini mencapai Rp150 miliar, Membutuhkan waktu lama puluhan tahun untuk memulihkan lahan tersebut,” kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Kamis (2/11/2023).

Ia menjelaskan, terhitung sejak Januari hingga Oktober 2023, terjadi 896 kejadian karhutla dengan luas 1.958,71 hektare. Karhutla tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.

“Flora dan fauna punah, pemulihan lahan yang membutuhkan puluhan tahun, apalah tanah di Babel tidak subur,” kata Mikron seperti dikutip Antara.

Menurut dia kondisi tanah di Babel memiliki tingkat keasaman tinggi. Dengan begitu, membutuhkan upaya khusus untuk menyuburkan tanah di provinsi penghasil bijih timah terbesar di Indonesia ini.

“Kasus karhutla 2015 hingga sekarang belum tumbuh-tumbuh juga pohon di kawasan tersebut,” katanya.

Ia menyatakan, dalam penanganan karhutla ini harus ada undang-undang khusus yang diterapkan. Pasalnya, dampak karhutla ini, ujar Mikron menegaskan, tidak hanya menimbulkan polusi udara tetapi memutus mata rantai ekosistem di kawasan karhutla ini.

“Biaya pemadaman karhutla ini cukup luar biasa dan untung saja Babel tidak menggunakan water boombing dalam memadamkan karhutla yang biayanya mencapai Rp150 juta per jam,” kata Mikron. 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button