News

Orang dengan Gangguan Jiwa Boleh Ikut Pemilu, Ini Penjelasan KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyebut seluruh warga negara yang telah berusia genap 17 tahun pada pemungutan suara atau telah menikah dapat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 mendatang. Bahkan, oran dengan gangguan jiwa (ODGJ) juga diperbolehkan menyalurkan hak pilihnya saat pemungutan suara berlangsung 14 Februari tahun depan.

“Jadi ada perubahan di undang-undang dari waktu ke waktu, kalau dulu kan ada ketentuan bahwa ada orang yang sedang terganggu jiwanya kan tidak diberikan hak pilih, tapi di undang-undang sudah direvisi bahwa tidak ada kategorisasi seperti itu lagi,” kata Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, Jumat (22/12/2023).

Hasyim menjelaskan, pelaksnaan mengenai teknis ODGJ menggunakan hak pilihnya itu harus diawasi oleh dokter pengampu atau  yang menangani orang dengan gangguan jiwa tersebut..

Sesuai waktu yang ditentukan, tak ada penambahan waktu atau durasi bagi penyandang ODGJ. Waktu untuk mencoblos yakni pukul 07.00 hingga 13.00 WIB.

“Teman-teman KPUdi kabupaten/kota akan berkoordinasi dengan para pengampunya itu, dokter yang mengampu itu,” ujarnya.

Para dokter tersebut, kata Hasyim melanjutkan,  akan menentukan apakah seorang ODGJ dapat menggunakan hak pilihnya.

“Di data KPU itu tentu saja dibawah pengampuan ya, di bawah rumah sakit jiwa maupun di panti sosial. Nanti sebagaimana pemilu yang sudah-sudah penggunaannya di semua daerah wilayah Indonesia timur, tengah, maupun barat,” kata Hasyim menambahkan.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button