News

Umat Islam Belanda Gelar Aksi Protes Penodaan Alquran di Eropa

Umat Islam Belanda pada akhir pekan lalu menggelar aksi protes yang diorganisir lembaga Islam di Kota Den Haag di tengah insiden Islamofobia di seluruh Eropa.

Mengutip Anadolu Agency, Minggu (27/8/2023), para pengunjuk rasa membawa Alquran dan berkumpul di Lapangan Malieveld. Mereka mengusung spanduk dengan tulisan ‘Alquran Sumber Cahaya dan Bimbingan’ dan ‘Kami Mencintai Alquran” sambil berjalan menuju kedutaan Denmark dan Swedia.

Mungkin anda suka

Mereka mengkritik pemerintah yang mengizinkan tindakan kebencian terhadap Alquran seraya menyerukan kalimat ‘Hentikan pembakaran kitab suci kami!’ dan ‘Memalukan! Pemerintah Denmark dan Swedia harus bertanggung jawab’. Beberapa demonstran juga membaca ayat-ayat suci Alquran.

Seorang psikolog dan salah satu orator dalam protes tersebut, Serdar Isik mengutuk serangan terhadap Alquran di Denmark, Swedia, dan Belanda. Dia juga mengkritik perlakuan Pemerintah Belanda yang dinilainya minim responsif terhadap insiden-insiden tersebut.

“Kami merasa terluka oleh tindakan-tindakan rasis yang dibiarkan begitu saja oleh pemerintah, padahal lebih dari satu juta umat Islam di Belanda merasa terancam,” ujar Isik dalam orasinya, seraya mengecam Wali Kota Den Haag Jan van Zanen yang mengizinkan penistaan terhadap Alquran.

Dalam tuntutannya, para demonstran juga meminta Pemerintah Belanda untuk mengesahkan UU yang melindungi kebebasan beragama dan memastikan harmoni antara kelompok agama dan non-agama serta individu dapat hidup berdampingan.

Belanda Alquran

Serangan terhadap Alquran di Swedia, Denmark dan Belanda

Rasmus Paludan, seorang politisi sayap kanan Denmark dan pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras), terus melakukan provokasi dengan membakar Alquran di kota Malmo, Norkopin, Jonkoping dan Stockholm di Swedia selama liburan Paskah pada 2022.

Paludan membakar kitab suci umat Islam di depan kedutaan Turki di Stockholm pada 21 Januari 2023 dan di Kopenhagen pada 27 Januari 2023.

Edwin Wagensveld, pemimpin organisasi Islamofobia, gerakan Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat (PEGIDA) di Belanda, merobek Alquran dalam demostrasi satu orang di Den Haag pada 22 Januari 2023 di bawah perlindungan polisi, dan pada 13 Februari 2023 di kota Utrecht.

Kelompok Muslim berkumpul di lokasi dimana demo di Rotterdam akan berlangsung dan mengadakan demonstrasi tandingan karena demonstrasi PEGIDA tidak dilarang meskipun ada pengumuman bahwa anggota kelompok tersebut akan membakar Alquran.

Wagensveld, yang dibebaskan hari itu juga setelah ditahan, ingin melanjutkan aksi serupa di Den Haag pada hari berikutnya namun polisi menahan dirinya dengan alasan tidak mematuhi aturan demokrasi.

Pada 18 Agustus 2023, Wagensveld merobek Alquran di depan kedutaan Turki di Den Haag.

Di Stockholm, Salwan Momika membakar Alquran di bawah perlindungan polisi di depan Masjid Stockhoml pada 28 Juni 2023 yang bersamaan dengan perayaan Idul Adha.

Selanjutnya Momika menginjak Alquran dan bendera Irak dalam perlindungan polisi di depan kedutaan Irak di Stockholm pada 20 Juli 2023 dan melakukan aksi serupa pada 14 dan 31 Juli 2023 di depan Parlemen Swedia.

Tak sampai di situ, Momika kembali melakukan aksinya menodai Alquran di depan Kedutaan Iran di Stockholm dalam perlindungan polisi

Selain ketiga orang tersebut ada juga Bahrami Marjan, perempuan asal Iran, yang membakar Alquran di pantai Angbybadet, Stockholm pada 3 Agustus 2023 dalam perlindungan polisi.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button