Market

Rasio Pajak Jeblok, Rizal Ramli: Hebatnya di Slogan dan Pidato Doang

Di tengah kasus yang menyeret mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo, kinerja DJP yang jeblok jadi sorotan. Lembaga pengumpul pajak itu dinilai hanya hebat di slogan-slogan dan pidato-pidato.

“Katanya hebat, kok indikator-indikatornya jauh dibandingkan negara-negara ini? Memang hebatnya di slogan-slogan dan pidato-pidato doang?” tulis Ekonom Senior Rizal Ramli melalui akun instagramnya @rizalramli.official yang bercentang biru dikutip Kamis (2/3/2023).

Tulisan itu menjelaskan postingan infografis yang menggambarkan kondisi ekonomi Indonesia, seperti rasio penerimaan pajak, pertumbuhan ekonomi, dan neraca pembayaran  yang dibandingkan dengan tiga negara Asean.

Terkait rasio penerimaan pajak terhadap pertumbuhan atau tax revenue ratio to GDP pada 2021, Malaysia mencatakan angka 13 persen, Vietnam 12,9 persen dan Filipina 16,1 persen. Sedangkan Indonesia di level 9,1 persen.

Terpisah, Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual mendorong adanya pembenahan rasio pajak. “Terakhir rasio pajak terkendala oleh Pandemi COVID-19 sehingga banyak faktor yang menyebabkan rasio pajak turun,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Kamis (2/3/2023).

Rasio pajak ke depan, sambung David, paling tidak harus sama dengan negara tetangga yang selevel (peer country). “Untuk 2023, (rasio pajak) diproyeksikan 10 persen dari sebelumnya single digit, 9,4 persen. Sebab, sebelumnya pernah 12 persen,” ungkap David.

Setelah kebijakan tax amnesty rasio pajak diharapkan bisa naik lebih tinggi ke depannya. “Perlu diversifikasi bukan hanya intensifikasi pajak. Sektor-sektor yang belum digarap optimal segera dioptimalkan,” tuturnya.

Sebab, sambung David, untuk peer country rata-rata rasio pajaknya mencapai belasan persen, bakhan ada yang di atas 20 persen untuk negara-negara maju seperti Singapura dan Amerika. “Di Asean rata-rata 15 persen hingga 20 persen,” ucapnya.

Selain soal pajak, Rizal Raml juga membandingkan Produk Domestik Bruto (PDB) di mana Malaysia tumbuh 14 persen, Vietnam 8 persen, dan Filipina 7,2 persen sedangkan Indonesia 5% pada 2022.

Lalu, ia membandikan Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran internasional Indonesia dengan tiga negara Asean itu. Malaysia surplus 3,4 miliar dolar AS, Vietnam surplus 1,5 miliar, dan Filipina surplus 600 juta dolar AS. Bandingkan dengan Indonesia yang defisit 1,3 miliar dolar AS.

Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta hingga mencapai Rp56 miliar menjadi sorotan publik. Padahal, Rafael hanya merupakan pejabat eselon III di DJP Kemenkeu. Jumlah tersebut lebih besar daripada atasannya, Suryo Utomo, Dirjen Pajak yang hanya Rp14,4 miliar.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button