Market

Selamatkan Merah Putih, Menko Airlangga Sebut 3 Mesin Ekonomi Perlu Optimalisasi


Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut adanya 3 mesin ekonomi utama perlu dimaksimalkan guna mempertahankan ketangguhan ekonomi Indonesia pada 2024. Apa saja?

Pertama, kata Ketum partai Golkar itu, revitalisasi mesin ekonomi konvensional. Misalnya, memperbesar investasi baru serta meningkatkan ekspor.

Untuk itu, kata dia, pemerintah segera membuka pasar lebih luas dengan segera menyelesaikan perundingan dagangan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (EU-CEPA) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

“Untuk itu pemerintah segera membuka pasar yang lebih luas, di antaranya melalui penyelesaian perundingan dagang investasi EU-CEPA, CPTPP, kita juga menyasar pasar Amerika Latin, serta segera menjadi bagian dalam OECD,” kata Menko Airlangga dalam Seminar Nasional Perekonomian Outlook Indonesia di Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Kedua, Menko Airlangga menjelaskan, saat ini, perlu memaksimalkan mesin ekonomi baru yang berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan digital di masa depan. Hal tersebut mencangkup penerapan digital dan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai sektor ekonom seperti pertanian, manufaktur, kesehatan dan transportasi.

Ia mencontohkan industri semikonduktor yang ke depan bakal menjadi fokus Indonesia. Mengingat, saat ini, kebutuhan akan semikondutor untuk berbagai industri teknologi di dunia, meningkat signifikan.

“Indonesia perlu masuk dalam rantai nilai semikonduktor global. Indonesia menjadi salah satu negara yang terpilih dan dipromosikan untuk masuk dalam ekosistem downstreaming semikonduktor. Kita sudah memulai kerja sama dengan pemerintah dan perusahan dari AS, Taiwan, Jepang dan Korea dalam pengembangan SDM, manufaktur serta R&D,” jelasnya.

Selain itu, ekonomi baru baru juga dapat dimaksimalkan dalam sektor ekonomi hijau dan energi baru terbarukan (EBT). Dalam hal transisi energi untuk mencapai emisi nol bersih (NZE), Indonesia telah menjalin berbagai kerja sama termasuk 24 nota kesepahaman terkait EBT.

Ketiga, Menko Airlangga menyebutkan adanya mesin ekonomi pancasila, yaitu mesin ekonomi yang berkeadilan. Mesin ekomi tersebut akan menjaga kesinambungan sosial ekonomi yang pada akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Menurut dia, partisipasi masyarakat luas akan dicapai apabila semua penduduk sehat, berpendidikan, mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal itu dapat dicapai melalui penyempurnaan program penghapusan kemiskinan, pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat kelas menengah bawah dan usaha kecil menengah perlu dilanjutkan sehingga dapat tepat sasaran.

“Kami percaya jika ketiga mesin ini berjalan dengan optimal maka kapal merah putih Indonesia, akan mampu terus berlayar membawa kita menjadi negara yang sejahtera sebagaimana yang kita cita-citakan bersama,” pungkasnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button