Mantan penggawa Barcelona Eric Abidal meminta para penggawa Garuda Muda untuk selalu taat kepada Allah SWT dan senantiasa bersyukur dalam setiap langkah sepak bola mereka.
Hal itu disampaikan Abidal dalam sesi bincang-bincang santai dengan penggawa Timnas Indonesia U-16 yang turut dihadiri legenda sepak bola lainnya, mulai dari Macro Materazzi, Juan Sebastian Veron, Karagounis hingga Roberto Carlos.
“Saya hanya bisa kasih satu nasehat, ikuti Allah dan katakan Ahamdulillah. Insya Allah, Allah akan membantu kalian,” kata Abidal di Brillian Stadium di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023) malam.
Sebagai muslim yang taat, Abidal yakin cara tersebut cukup ampuh memberikan daya juang tambahan bagi pemain muda yang bercita-cita tinggi dalam dunia sepak bola.
“Apapun mimpi yang dikejar tuhan selalu bersama kita,” tegas mantan bek kiri Blaugrana tersebut.
Abidal sendiri telah merasakan itu. Saat ia memilih pasrah dengan takdir dan selalu bersyukur atas apa yang diberikan Allah SWT, pemain asal Prancis justru mendapat hadiah tak terduga.
Ia yang saat itu tengah melawan kancer dalam karier sepak bolanya ketika berseragam Barcelona, justru diberi kehormatan untuk mengikatkan ban kapten di lengan kirimya dan mengangkat trofi Liga Champions.
Momen mengharukan itu terjadi pada 2011 ketika el Barca sukses menjadi jawara pada laga final Liga Champions Eropa yang digelar di Wembley, Inggris.
Kapten FC Barcelona ketika itu, Carles Puyol, memberikan ban kapten kepada Abidal yang baru saja sembuh dari kanker hati yang menyerangnya. Selama berbulan-bulan, Abidal harus menepi sebelum akhirnya diperbolehkan untuk merumput kembali.
“Itu momen yang sangat spesial. Spesial untuk semua pemain dan juga tentu saya sendiri. Karena sejarah di belakang itu. Itu sangat emsoional saya bisa mengangkat trofi. Teman-teman semua suportif dengan saya,” kenangnya.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)