Market

Mendag Zulhas Pimpin Audiensi Petani Tembakau dengan Djarum dan Gudang Garam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memimpin audiensi antara petani tembakau Temanggung dan Wonosobo dengan PT Djarum Oasis Kretek, di kantor pusat Djarum di Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/8/2023).

Audiensi ini adalah tindak lanjut dari pertemuan perwakilan petani tembakau Temanggung-Wonosobo dengan Mendag Zulhas yang berlangsung di Semarang pada 24 Juli lalu. Saat itu, para petani tembakau mengeluhkan harga tembakau kering yang sangat murah 10 tahun terakhir.

Di audiensi ini, sekitar 50 petani tembakau dari Temanggung dan Wonosobo hadir di pabrik Djarum tersebut.

Mendag Zulhas mendengar aspirasi petani, berharap bahwa semua pihak akan mendengarkan satu sama lain dan bisa dicari jalan tengahnya. Terkait harga murah, Mendag menyorot bahwa komoditas harus berkualitas baik, serta produktivitas petani dan lahan juga lebih baik.

“Ada dua yang dilakukan, harga bagus itu tentu kualitas, jadi kita petani perlu meningkatkan kualitas,” ungkap Mendag Zulhas.

“Jangka panjang itu produktivitas, China itu 1 hektare tembakau bisa lebih banyak dari kita, itu tugas pemerintah. Kalau kualitas itu Bapak-bapak di lapangan,” imbuhnya.

Mendag Zulhas juga membahas bagaimana audiensi yang sama berlangsung tahun lalu untuk petani tembakau Madura. Hasil akhirnya, petani mendapatkan harga yang diinginkan dan diasuh oleh Djarum.

Pada audiensi tersebut, beberapa perwakilan petani angkat bicara, mengeluh langsung kepada Mendag soal harga tembakau kering yang terlalu rendah. Mereka curhat perlu utang untuk membuka lahan, dan utang lagi ketika panen karena butuh modal lagi, hingga utang tersebut menumpuk. Beban ekonomi ditambah pula dengan biaya kehidupan sehari-hari, hingga sekolah anak.

“Kami rugi banyak, sewa lahan, kelola lahan sendiri saja terlalu berat dan mahal, tidak sebanding dengan harga tembakau kering,” ungkap Sofyan, petani tembakau dari Temanggung.

Sofyan menjelaskan, harga tembakau kering per kilogramnya berkisar Rp30.000 hingga Rp50.000. Harga tembakau sudah sangat rendah sejak 2012.

Mendag Zulhas menyambut keluhan para petani, mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan akan bergerak untuk menyelesaikan masalah ini, namun perlu waktu. Harapnya, keluhan petani tembakau di Wonosobo dan Temanggung ini berakhir dengan baik.

Audiensi juga dilakukan dengan petani tembakau dengan Gudang Garam di PT Gudang Garam Kediri, Jawa Timur.

“Keluhan petani itu harga-harga naik karena pupuk tidak termasuk pupuk pertanian, ini kita kaji lagi bagaimana,” tambah Mendag Zulhas.

“Kemudian hampir semua petani menggunakan uang rentenir, yang bunganya 10 persen, berapa untungnya? Banyak yang harus kits urusi dan ini harus bekerja sama dengan bupati, gubernur, tentu dengan pemerintah pusat.”

Wacana naikkan pajak rokok elektrik

Mendag Zulhas juga menerima aspirasi dari pelaku industri rokok. Salah satunya, mereka mengadu omzet yang menurun karena kehadiran rokok elektrik.

“Produksi (mereka) turun. Kalau omzetnya turun, artinya pemasukan turun, berkurang, kenapa? Karena banyak pengganti rokok yang tidak kita antisipasi sebelumnya, yaitu rokok elektrik, vape,” ujar Mendag Zulhas.

Dia pun mempertimbangkan untuk menerapkan pajak yang lebih tinggi untuk rokok elektrik, dan ini akan dibahas di tingkat pusat.

“Jangan sampai rokok bayar pajaknya banyak, tenaga kerjanya banyak, ini (vape) engga bayar pajak, tenaga kerjanya sedikit, ini menjadi masukan bagi pemerintah, saya tampung,” ucap Mendag Zulhas.

Bantuan bapok Rp8 triliun antisipasi dampak El Nino

Mendag Zulhas juga memberi tanggapan terkait naiknya harga bahan pokok menjelang fenomena alam El Nino. Terkait ini, pemerintah akan menggelontorkan bantuan sebesar Rp8 triliun untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah dengan bersungguh-sungguh mempersiapkan agar tidak ada masalah nanti terkait bahan pokok. Memang trennya El Nino harga bahan pokok naik,” ungkap Mendag Zulhas.

“Oleh karena itu pemerintah nanti bukan Oktober hingga Desember akan meluncurkan Rp8 triliun bantuan untuk bahan pokok kepada rakyat kita yang kurang mampu,” pungkas Mendag Zulhas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button