News

Bharada E Sebut Ferdy Sambo Berdusta Terkait Perintah Pembunuhan Brigadir J

Kuasa Hukum Bharada E (Richard Eliezer), Ronny Talapessy menyebut mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo kembali berbohong soal pembunuhan berencana Brigadir J. Pasalnya, tim kuasa hukum Ferdy Sambo menyebut perintah yang disampaikan kliennya kepada Bharada E bukan menembak, tetapi sebatas menghajar Brigadir J.

“Itu bagian dari pembelaan mereka terhadap klien. Merupakan hal yang wajar dilakukan seorang advokat yang memaksimalkan pembelaan terhadap kliennya,” kata Ronny dalam keterangannya, Jumat (14/10/2022).

Ronny menjelaskan, perbedaan pernyataan soal tidak ada perintah penembakan, bukan hal baru.

Perbedaan pernyataan antara Ferdy Sambo dan Bharada E disebut juga terjadi saat rekonstruksi.

“Tapi, sesuai keterangan klien saya dan masih konsisten hingga saat ini. Bahwa perintah dari FS (Ferdy Sambo) adalah tembak, bukan ‘hajar’,” ujar Ronny.

Dia meyakini kliennya benar. Sedangkan Ferdy Sambo berbohong. Sebab, Ronny menilai, kebohongan Sambo telah mewarnai kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

“Harusnya bila mau melindungi anak buah, khususnya Bharada E, FS (Ferdy Sambo) seharusnya tidak melibatkan siapa pun dalam peristiwa pembunuhan Brigadir J,” ujar Ronny.

Dia kembali menegaskan apa pun yang disampaikan Ferdy Sambo patut diragukan. Masyarakat diminta tak langsung percaya pernyataan Sambo yang telah diberhentikan tidak hormat dari Polri.

“Sehingga kualitas keterangannya patut diragukan karena sudah diberhentikan dari Kepolisian RI,” ujar Ronny menambahkan.

Sebelumnya, Kuasa hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Febri Diansyah menyampaikan bahwa kliennya telah memberikan klarifikasi mengenai penembakan Brigadir J di Duren Tiga.

Pada konferensi pers di kawasan Gondagdia, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022), Febri mengatakan, Sambo sebenarnya hanya menyuruh Bharada E menghajar Brigadir J.

“FS melakukan klarifikasi tentang kejadiannya, dan memang ada perintah FS pada saat itu. Dari berkas yang kami dapatkan itu perintahnya ‘hajar chad’, namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu,” tutur Febri.

Ferdy Sambo disebut panik karena tindakan Bharada E yang dianggap salah mengartikan perkataannya. Kemudian dia memerintahkan ajudan untuk memanggil ambulans.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button