Market

Nyaris Tumbuh 30 Persen, BCA Kempit Laba Bersih Rp40,7 Triliun di 2022

Nyaris tumbuh 30 persen, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan laba bersih senilai Rp40,7 triliun pada 2022. Nilai tersebut tumbuh 29,6 persen secara tahunan.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam Paparan Kinerja 2022 yang dipantau di Jakarta, Kamis (26/1/2022).

Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, BCA melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh sebagaimana tampak dari pertumbuhan total kredit sebesar 11,7 persen secara tahunan.

“Turut mendorong momentum bisnis, kami menggelar sejumlah event strategis di 2022, di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2022, dan BCA Wealth Summit 2022. Upaya ini berdampak positif bagi kinerja perseroan, salah satunya peningkatan portofolio KPR hingga menembus Rp108 triliun untuk pertama kalinya,” ucap Jahja.

Sepanjang 2022, BCA juga terus mengembangkan ekosistem bisnis secara hybrid, baik pada platform online maupun offline, mendorong frekuensi transaksi kembali mencetak rekor tertinggi.

Total volume transaksi naik 36,8 persen year on year mencapai 24,1 miliar transaksi, selaras dengan penambahan jumlah rekening nasabah sebesar 6,2 juta menjadi 34,7 juta.

“BCA mengusung konsep hybrid banking untuk melayani kebutuhan nasabah secara online maupun offline. Untuk memperkuat ekspansi ekosistem bisnis, BCA berkolaborasi dengan mitra strategis dan melakukan inovasi layanan digital serta investasi berkesinambungan,” imbuh Jahja.

Capaian volume transaksi tersebut pun mendorong naik dana giro dan tabungan (CASA) 10,6 persen year on year mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022 atau berkontribusi hingga 82 persen dari dana pihak ketiga (DPK).

“Secara keseluruhan, total DPK tumbuh 6,6 persen year on year menjadi Rp1.040 triliun sehingga mendorong total aset BCA naik 7 persen year on year menjadi Rp1.315 triliun,” kata Jahja.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button