News

Kenang Dedikasi untuk Indonesia, SBY: Ekonomi Tumbuh Enam Persen Namun Demokrasi Tetap Terjaga

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan Indonesia bisa menumbuhkan ekonomi dan menjaga demokrasi secara bersamaan tanpa harus memilih salah satu di antara keduanya.

“Apa betul kita harus memilih kalau ekonomi mau tumbuh (maka) demokrasi dinomorduakan, lupakan demokrasi. Kalau negara stabil aman, kalau ini haqqul yakin kita tak harus memilih,” ujar SBY saat menyampaikan pidato kebudayaan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2023).

Ia mengingat momen saat masih memimpin Tanah Air. Menurutnya, ekonomi di Indonesia saat itu tumbuh dengan baik begitu pun dengan demokrasi yang terjaga.

“Ketika saya dengan teman-teman hari ini mendapat mandat rakyat untuk memimpin Indonesia, saya kira masih ingat ekonomi kita tumbuh baik 6 persen, demokrasi kita terjaga baik,” kata SBY.

“Saya bisa debat dengan siapa pun dari negara mana pun, dengan pakar apa pun, politisi mana pun, Indonesia has chosen, dulu bahwa kita bisa menghadirkan dua-duanya demikian juga stabilitas keamanan dengan freedom, kebebasan hadir dulu, tidak dikekang, dikontrol dan sebagainya,” tambahnya.

SBY mengaku kagum dengan Indonesia yang saat ini sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Dia menilai, Ini sebuah pencapaian besar dan harus terus dijaga.

“Indonesia sekarang jadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia? Ini achievement yang penting untuk dijaga jangan sampai demokrasi yang kita bangun dengan susah payah mundur, terjadi set back. Sekarang kita oleh dunia dianggap negara demokrasi,” jelasnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button