Hangout

Bella Hadid Alami Lyme, Apa Saja Gejala Penyakit yang Berasal dari Kutu ini?

Model dunia Bella Hadid ternyata mengidap penyakit Lyme. Akibatnya, ia harus absen dari berbagai gelaran mode utama tahun ini. Penyakit ini berasal dari kutu yang berdampak buruk pada kesehatan seseorang. Apa saja gejalanya?

Perempuan pemilik nama panjang Isabella Khair Hadid dalam unggahan di Instagram-nya baru-baru ini mengungkapkan pengalamannya melawan penyakit ini. “Sebisa mungkin saya mengambil sisi positif, karena meski ini menyakitkan, tapi ini juga jadi pengalaman yang paling mencerahkan dalam hidup saya,” tulis Hadid yang juga mengunggah beberapa foto saat menjalani perawatan medis.

Bella yang terpilih menjadi “Model of the Year” di Model.com’s Model of the Year 2016 Awards dan memiliki tiga saudara yaitu Gigi Hadid, Anwar Hadid dan Alana Hadid itu memastikan bahwa dirinya saat ini baik-baik saja.

Penyakit Lyme adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Borrelia. Terdapat empat spesies yang paling sering menyebabkan penyakit Lyme, yaitu Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii.

Infeksi bakteri pada rusa atau tikus ditransmisikan oleh kutu sehingga menyebabkan penyakit Lyme. Seseorang berisiko terkena penyakit Lyme jika menghabiskan waktu di tempat tinggal kutu, seperti area berumput, semak, atau berhutan. Mengambil tindakan pengamanan di area ini dapat menurunkan risiko penyakit ini.

Menurut data epidemiologi, penyakit Lyme atau borreliosis Lyme dapat terjadi pada segala kelompok umur. Namun, penyakit ini lebih sering ditemukan pada kelompok umur 10–19 tahun dan 50–59 tahun. Penyakit Lyme umumnya terjadi pada belahan bumi utara, yaitu di Amerika Utara, Eropa, dan Asia Utara.

Lyme lebih sering ditemukan di Amerika Serikat dan Eropa. Sekitar 259.187 kasus penyakit Lyme dilaporkan di Amerika Serikat pada tahun 2009–2018. Di Eropa, insidensi penyakit ini dilaporkan berjumlah 5–25% dari populasi dan sebagian pasien tidak memiliki gejala. Insidensi penyakit Lyme dilaporkan berjumlah 120–130 kasus per 100.000 penduduk di Austria dan Slovenia.

Di benua Asia, penyakit Lyme umumnya dilaporkan di Rusia, Jepang, dan China. Infeksi Borrelia burgdorferi pernah dilaporkan di Indonesia. Namun, sampai sekarang belum ada studi epidemiologi atau laporan kasus penyakit Lyme di Indonesia.

Seperti apa gejalanya?

Mengutip Mayo Clinic, gigitan kutu mungkin terlihat seperti benjolan kecil yang gatal di kulit Anda, seperti gigitan nyamuk. Ini tidak berarti Anda memiliki penyakit yang ditularkan melalui kutu. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah digigit kutu.

Gejala penyakit Lyme bervariasi. Mereka biasanya muncul secara bertahap. Tapi tahapannya bisa tumpang tindih. Dan beberapa orang tidak memiliki gejala tahap awal yang khas.

Pada tahap awal, penyakit Lyme biasanya terjadi dalam 3 hingga 30 hari setelah gigitan kutu. Tahap penyakit ini memiliki serangkaian gejala yang terbatas. Ini disebut penyakit lokal awal. Ruam adalah tanda umum penyakit Lyme. Tapi itu tidak selalu terjadi. Ruam biasanya berupa lingkaran tunggal yang menyebar perlahan dari tempat gigitan kutu. Ini mungkin menjadi jelas di tengah dan terlihat seperti target atau tepat sasaran. Ruam sering terasa hangat saat disentuh, tetapi biasanya tidak nyeri atau gatal.

Gejala lainnya pada tahap awal ini termasuk demam, sakit kepala, kelelahan ekstrim, kekakuan sendi, sakit dan nyeri otot serta pembengkakan kelenjar getah bening.

Tahap berikutnya adalah gejala penyakit yang semakin parah apalagi jika tanpa pengobatan. Gejalanya sering muncul dalam 3 hingga 10 minggu setelah gigitan kutu. Tahap ini seringkali lebih serius dan meluas. Ini disebut penyakit disebarluaskan awal. Tahap kedua ini mungkin termasuk gejala tahap awal dan banyak ruam di bagian tubuh lain, nyeri atau kekakuan leher, atau kelemahan otot pada satu atau kedua sisi wajah.

Juga termasuk aktivitas sistem kekebalan di jaringan jantung yang menyebabkan detak jantung tidak teratur, nyeri yang dimulai dari punggung dan pinggul dan menyebar ke kaki atau nyeri, mati rasa atau kelemahan pada tangan atau kaki. Kadang pula diikuti dengan pembengkakan yang menyakitkan di jaringan mata atau kelopak mata. Termasuk juga kemungkinan aktivitas sistem kekebalan pada saraf mata yang menyebabkan rasa sakit atau kehilangan penglihatan.

Untuk tahap ketiga, orang yang terkena penyakit ini mungkin memiliki gejala dari tahap sebelumnya dan gejala lainnya. Tahap ini disebut penyakit disebarluaskan akhir. Di Amerika Serikat, kondisi paling umum dari tahap ini adalah artritis pada persendian besar, terutama lutut. Nyeri, bengkak, atau kaku bisa berlangsung lama. Atau gejalanya bisa datang dan pergi. Gejala stadium 3 biasanya mulai 2 hingga 12 bulan setelah gigitan kutu.

Jenis penyakit Lyme yang umum di Eropa dapat menyebabkan kondisi kulit yang disebut acrodermatitis chronic atrophicans. Kulit di punggung tangan dan bagian atas kaki berubah warna dan membengkak. Itu juga mungkin muncul di atas siku dan lutut. Kasus yang lebih serius dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan atau persendian. Kondisi kulit ini dapat muncul berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah gigitan kutu.

Penanganan Penyakit Lyme

Mengutip situs resmi Kementerian Kesehatan RI, jika menemukan adanya kutu yang hinggap atau menggigit kulit, ada beberapa cara mandiri untuk mengatasinya, antara lain jangan memencet atau menepuk kutu yang hinggap di kulit. Angkatlah kutu secara perlahan di bagian kepalanya dengan menggunakan pinset. Lalu oleskan antiseptik ke bagian kulit yang dihinggapi kutu.

Setelah melakukan pertolongan pertama tersebut, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pengobatan penyakit Lyme bertujuan untuk mengatasi dan mencegah penyebaran infeksi. Dokter dapat memberikan obat antibiotik yang jenisnya disesuaikan dengan tingkat keparahan dan usia pasien.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button