Wasekjen Global Coalition for Quds and Palestine (GCQP) Ahmad Al-Athowunah menyambangi Komisi I DPR untuk audiensi. Ia pun tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan Indonesia kepada Palestina selama ini.
“Kami hadir di sini khususnya memohon agar parlemen khususnya berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia, memberikan secara continue support kepada bangsa Palestina, khususnya agar segera dimerdekakan,” jelas Ahmad di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).
Ia juga sempat menjelaskan apabila publik bertanya-tanya mengapa peristiwa 7 Oktober terjadi. Alasan pertama, kata Ahmad, karena gangguan yang sudah sangat berlebihan kepada mereka, yang ingin beribadah di Masjidil Aqsa.
“Yang kedua kenapa harus terjadi peristiwa 7 Oktober, karena penjajah sudah melakukan hal yang di luar nalar, dengan mengirim ribuan orang ke penjara untuk hal-hal yang tidak masuk akal dengan perlakuan yang sangat tidak manusiawi,” ujarnya.
Alasan terakhir, yaitu Gaza adalah kota yang sangat kecil, namun sudah mengalami blokade selama 20 tahun.
“Bahkan lebih jahat daripada itu, bahwa penjajah ingin melenyapkan semua penduduk yang ada disitu, dan memindahkannya ke Sinai,” terangnya.
“Sehingga kosong semua di sana dan tentunya mereka harus melakukan tindakan, sebelum terjadinya apa yang diinginkan oleh penjajah terhadap Gaza,” lanjutnya.
Tak hanya itu, ia pun berpesan kepada media agar tak berhenti menyuarakan apa yang terjadi di Gaza, Palestina.
“Agar dunia tahu apa yang sesungguhnya terjadi di Gaza dan Palestina,” kata Ahmad.
Pada audiensi ini, Ahmad diterima oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, Anggota Komisi I Al Muzzamil Yusuf dan Tofan Maulana. Berdasarkan pantauan Inilah.com di lokasi sebelum audiensi di mulai, Meutya memperlihatkan terlebih dahulu ruang rapat komisinya.
Baru setelah berbincang beberapa saat, Meutya mengajak tamunya untuk makan siang bersama dan melakukan pertemuan secara tertutup.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)