News

WHO Sesalkan Serangan Israel terhadap Bulan Sabit Merah di Gaza


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyesalkan serangan Israel yang menewaskan sedikitnya lima warga sipil, termasuk bayi berusia lima hari, di sebuah rumah sakit yang dikelola Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di Gaza.

“Saya menyesalkan serangan hari ini terhadap Rumah Sakit Al-Amal yang dikelola oleh PRCS di kota di Gaza selatan, Khan Younis,” kata Tedros di media sosial X, Rabu (3/1/2024).

Serangan itu, lanjut dia, menyebabkan kerusakan parah pada pusat pelatihan PRCS yang terletak di dalam kompleks rumah sakit.

Dia menambahkan bahwa rekan-rekannya sedang melakukan misi ke fasilitas tersebut, tempat mereka ‘menyaksikan kerusakan parah dan pengungsian warga sipil’.

Serangan Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 22.000 orang, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Pengeboman tersebut, bersamaan dengan serangan darat, telah menghancurkan daerah kantong yang terkepung itu. Sedikitnya setengah dari 2,2 juta penduduk Gaza mengungsi dan mengalami kelangkaan makanan, air, dan obat-obatan.

Sementara itu, jumlah resmi korban jiwa akibat serangan Hamas terhadap Israel tercatat sebanyak 1.200 orang.

Tedros mengatakan 14.000 orang berlindung di rumah sakit tersebut dan banyak di antara mereka sudah pergi.

Orang-orang yang masih berada di sana sangat khawatir akan keselamatan mereka,  dan berencana untuk meninggalkan tempat mereka berlindung itu untuk menyelamatkan diri.

“Rumah sakit, ambulans, pekerja kesehatan, dan orang-orang membutuhkan perawatan harus dilindungi, setiap saat, berdasarkan hukum humaniter internasional. Pengeboman hari ini sungguh tidak masuk akal,” kata petinggi WHO itu.

“Sistem kesehatan Gaza sudah terpuruk, sementara pekerja kesehatan dan bantuan terus menerus terlambat dalam upaya mereka menyelamatkan nyawa akibat permusuhan,” ujar dia lebih lanjut.

Tedros mengatakan dirinya bergabung dengan masyarakat internasional dalam menyerukan pemberlakuan gencatan senjata dengan segera.

“Termasuk segera memastikan percepatan dan tanpa hambatan terhadap aliran suplai makanan, obat-obatan, air dan barang penting lainnya kepada jutaan warga sipil yang terpaksa hidup dalam kelaparan, meluasnya penyakit, dan kurangnya kebersihan dan sanitasi,” ujarnya.

“Kondisi ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata,” kata Tedros lebih lanjut.

Ia menekankan bahwa hanya sejumlah kecil pasokan yang dapat diterima, dan hanya sebagian kecil warga Gaza yang membutuhkan evakuasi medis yang dapat dievakuasi.

“Tidak dapat diterima, bencana kemanusiaan mengerikan telah terjadi selama tiga bulan terakhir. Tentunya, pergerakan WHO, khususnya di Gaza utara dan yang semakin meningkat di selatan, sangat terhambat oleh kekerasan yang sedang berlangsung di Gaza,” katanya.

“Operasi kami semakin terhambat ketika mitra lokal kami yang penting, seperti Bulan Sabit Merah, juga terkena dampak yang tidak perlu dari serangan tersebut.”

“Jika kondisi untuk memungkinkan gencatan senjata belum terpenuhi saat ini, saya tidak tahu apa lagi yang diperlukan,” kata Tedros.

“WHO menegaskan kembali bahwa (petugas) kesehatan tidak boleh menjadi target selama konflik, dan semua upaya harus dilakukan untuk melindungi fasilitas kesehatan, petugas kesehatan dan pasien,” pungkasnya.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button